RADARPEKALONGAN.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal siap membangun sebuah fasilitas daur ulang sampah plastik terbesar di Asia Tenggara. Fasilitas berteknologi modern ini akan dibangun dengan investasi senilai Rp 700 miliar di atas lahan seluas 2,5 hektar.
Kabar baik ini diperoleh usai lawatan Bupati Kendal, Dico M Ganinduto dan tim ke Hongkong, baru-baru ini. Dari kunjungan kerja tersebut, Bupati Dico mendapatkan komitmen investasi senilai Rp 700 miliar untuk pengembangan fasilitas daur ulang sampah plastik dan elektronik.
Bupati yang didampingi Sekda Kendal, Sugiono, pun menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Alba Tridi Plastics Recycling Indonesia mengenai pengelolaan sampah plastik di Kendal. Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Konsul Ekonomi 2, KJRI Hong Kong, Yomi Eka Putra.
Baca Juga:3 Tipe Manusia Menyambut Ramadan, Kamu Termasuk yang Mana?Tenang, Lulusan 28 SMK di Batang Siap Ditampung KITB
Bupati dan rombongan juga berkesempatan melihat langsung fasilitas pengolahan sampah plastik New Life Plastic, Ltd (NPL) dan pengolahan sampah elektronik, Waste Electrical and Electronic (WEE) Park di Hong Kong.
Dikonfirmasi terkait hal ini pada Senin (20/3/2023) kemarin, Bupati Dico pun membenarkan rencana investasi pengembangan fasilitas daur ulang sampah plastik . Dia menyebut kegiatan lawatannya ke luar negeri harus selalu membawa hasil yang konkret bagi Pemerintah Kabupaten Kendal.
“Jadi tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi yang terpenting membawa investasi bagi Kabupaten Kendal,” ujarnya.
Nilai Tambah Investasi Fasilitas Daur Ulang Sampah Plastik
Terkait rencana investasi pengembangan fasilitas daur ulang sampah plastik, Bupati Dico menyebut ada tiga nilai tambah yang bakal diperoleh.
Pertama dari sisi nilai ekonomi, memberdayakan dan dan menggerakkan ekonomi desa melalui pengelolaan sampah plastik. Kedua, meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, dan yang terakhir meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan menciptakan lapangan kerja (job creation).
Investasi pengembangan fasiitas daur ulang sampah plastik senilai Rp 700 miliar ini dikatakan Bupati akan menangani pengelolaan sampah plastik di Kabupaten Kendal dan sekitarnya.
Adapun hasil dari daur ulang tersebut adalah berupa pellet atau biji plastik yang akan diekspor, sehingga menambah pendapatan devisa negara.
Baca Juga:Meriah! Tradisi Dugderan Sambut Ramadan di Pengganyom, 11 RT Tampilkan Kreasi Seni BudayaRomantisme ala Kedai Sega Berkat Kaliwungu, Tawarkan Nasi Berkat Mulai Rp 15 Ribuan
“Hal ini tentunya memberikan dampak signifikan terhadap upaya penerapan circular economy dalam pengelolaan industri di Kabupaten Kendal, dan menjadikan Kendal sebagai pusat industri di Jawa Tengah yang mengedepankan konsep industri hijau dengan prinsip menggunakan sumber daya alam yang efisien, dapat digunakan ulang, ramah lingkungan dan berkelanjutan,” jelas Bupati Dico.