RADARPEKALONGAN.ID – Hidup tenang adalah dambaan setiap orang. Dengan menjalankan prinsip stoikisme, kita bisa merasakan kehidupan dengan lebih tenang.
Filosofi stoikisme mampu menjadikan dirimu lebih tenang serta bahagia dalam menjalani hidup. Mengerti atau memahami serta mampu mengadopsi prinsip-prinsip penting dari filosofi stoikisme dapat menimbulkan efek yang positif serta menjadikan dirimu menjadi lebih kuat, tertuma pada keadaan yang terbilang cukup sulit untuk dijalani.
Menurut kamus Oxford, prinsip stoikisme adalah daya tahan terhadap rasa sakit atau kesulitan tanpa harus mengeluh.
Baca Juga:Cara Menerapkan Stoikisme supaya Hidup Lebih BahagiaManfaat Mengaplikasikan Stoikisme dalam Kehidupan
Stoikisme atau bahasa Inggrisnya sering ditulis dengan stoicism merupakan ilmu filsafat Yunani kuno yang didirikan selama apa yang disebut dengan periode Helenistik.
Helenistik sendiri merupakan periode sejarah Mediterania yang terjadi mulai dari 323 SM atau setelah kematian Alexander Agung hingga 31 SM yang menjadi tanda dari penurunan Yunani dari masa jayanya dan munculnya Kekaisaran Romawi.
Adapun menurut Stanford Encyclopedia of Philosophy, istilah Stoic memiliki asal kata teras atau stoa poikilê. Karena anggota atau pengikut pada pemikiran ini berkumpul di tangga Agora di pasar sentral atau Athena dimana kuliah tentang prinsip stoikisme diadakan untuk dipelajari. Lalu apa sebetulnya definisi dari stoikisme?
Ekspresi kebahagiaan. (Image by benzoix on Freepik)
Stoikisme adalah sebuah ilmu filsafat dari zaman Yunani Kuno yang didirikan oleh Zeno dari Citium pada awal abad ke 3 sebelum masehi. Stoikisme sendiri dapat dibilang merupakan salah satu ilmu filsafat yang bersifat universal, karna sebelumnya para filsuf memandang Yunani sebagai bangsa dengan peradaban tertinggi.
Inti Filosofi Stoikisme
Inti dari filosofi stoikisme adalah semua hal dalam hidup bersifat netral, sehingga sesuatu hal di dunia ini tidak bisa dikotak-kotakkan mana yang baik atau buruk.
Filosofi stoikisme memiliki inti pemahaman yakni, jalan menuju kehidupan yang bahagia didasarkan pada beberapa prinsip, yakni memiliki kemampuan untuk melihat diri sendiri maupun manusia lain secara objektif, mencegah diri sendiri agar tidak dikendalikan oleh rasa menginginkan suatu kebahagiaan, takut terhadap rasa sakit dan penderitaan, hingga membuat perbedaan antara kekuatan yang ada dan tidak ada.