Sebaliknya, ketika kita tidak percaya bahwa ada sesuatu yang mungkin bagi kita, kita cenderung membiarkan peluang berlalu begitu saja. Kesejahteraan mental inilah yang kemudian menjadi alasan law of attraction dipandang baik untuk digenggam.
Saat kita percaya bahwa kita tidak pantas mendapatkan hal-hal yang baik, kita mempraktikkan perilaku yang dapat menyabotase peluang kebahagiaan. Dengan mengubah substansi self-talk dan perasaan tentang kehidupan, kita membalikkan pola negatif dalam hidup kita dan menciptakan pola yang lebih positif, produktif, dan sehat.
Alasan law of attraction sangat berpengaruh pada kesejahteraan yang meningkat adalah bahwa satu hal baik mengarah ke yang lain, dan arah kehidupan dapat bergeser dari spiral ke bawah ke pendakian ke atas.
Baca Juga:3 Hal Pembentuk Self-Defeating Beliefs, Keyakinan yang MengalahkanmuLaw of Attraction, Bagaimana Pikiran Bisa Berpengaruh pada Hasil Akhirmu? Simak Penjelasannya!
Penelitian tentang optimisme menunjukkan bahwa orang yang optimis menikmati kesehatan yang lebih baik, kebahagiaan yang lebih besar, dan kesuksesan yang lebih besar dalam hidup. Mereka memiliki ciri-ciri yang memungkinkan mereka untuk memusatkan pikiran mereka pada kesuksesan mereka dan secara mental meminimalkan kegagalan mereka.
**AN
Referensi Verywellmind Mindbodygreen Psychology Today