Bahaya Tidur Setelah Sahur

bahaya tidur setelah sahur
Langsung tidur setelah santap sahur bisa merugikan kesehatan. (unsplash.com)
0 Komentar

Tak jarang, bahkan GERD dapat menyebabkan seseorang mengalami ketakutan tanpa dengan alasan yang jelas.

  • Lemak tubuh yang menimbun

Dilansir dari hellosehat.com, makanan yang masuk ke dalam tubuh akan digunakan sebagai energi manusia. Namun jika setelah makan, Anda memutuskan untuk tidur, tentu kalori yang diserap menjadi tidak maksmal dan akan menjadi lemak. Sehingga dalam jangka waktu yang Panjang, kebiasaan tidur setelah makan mampu membuat lemak tubuh menjadi makin menumpuk. Terlebih lagi jika makanan sahur yang dikonsumsi tinggi karbohidrat dan juga lemak.

Selain itu tidur setelah makan sahur juga dapat membuat perut menjadi cepat lapar. Alhasil, rasa lapar yang ditahan ini akan membuat diri menjadi lebih banyak makan ketika berbuka puasa. Makan yang terlalu banyak akan membuat diri menjadi malas untuk dapat melanjutkan aktivitas. Hal tersebut akan membuat diri menjadi lebih banyak menimbun lemak.

Baca Juga:5 Manfaat Chia Seed yang Penting untuk TubuhWanita Cenderung Lebih Menyukai Pria Humoris? Ini 6 Faktanya

Pada kondisi ini juga bisa menjadi risiko obesitas yang semakin meningkat. Jika kamu tidak segera mengubah kebiasaan tidur setelah sahur.

  • Stroke

Bahaya tidur setelah sahur berikutnya adalah dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Langsung tidur setelah makan membuat sistem pencernaan Anda menjadi sulit untuk mencerna makanan. Sehingga lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak untuk memperlancar kerjanya. Selain itu, otak juga memerlukan suplai darah yang stabil meskipun kita sedang tertidur.

Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut ini menjadikan otak bisa kekurangan oksigen. Jika dalam jangka panjang hal ini terus dilakukan maka dapat menimbulkan penyakit stroke.

Adapun teori lainnya mengatakan bahwa risiko penyakit stroke diakibatkan langsung oleh kebiasaan tidur setelah sahur yakni peningkatan asam lambung yang juga menjadi faktor pemicu dari sleep apnea dan dapat memicu stroke.

Setelah itu setelah makan akan adanya perubahan kadar gula pada darah, kadar kolesterol, hingga tekanan darah yang bisa saja berdampak pada peningkatan risiko penyakit stroke.

  • Sembelit

Timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dapat dicerna mampu menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit. Hal tersebut karena usus yang menyerap banyak cairan dari feses sehingga membuat feses menjadi kering dan padat, alhasil dibutuhkannya usaha yang lebih keras untuk mengeluarkan feses dalam tubuh.

0 Komentar