RADARPEKALONGAN.ID – Sebanyak 29 KRL Jabodetabek akan pensiun. Dengan rincian kereta yang akan berhenti beroperasi karena telah habis masa pakainya merupakan 10 kereta yang akan berhenti beroperasi pada tahun 2023 dan 19 kereta yang akan berhenti beroperasi pada tahun 2024 mendatang.
Penambahan Rangkaian KRL Jabodetabek
PT KAI Commuter Indonesia atau KCI telah menandatangani pembelian kereta kepada PT Industri Kereta Api (Inka) sebanyak 16 rangkaian KRL untuk menggantikan KRL Jabodetabek yang akan segera pensiun. Dari 16 rangkaian KRL yang telah dipesan tersebut ditaksir membutuhkan dana sebesar Rp16 triliun.
Namun rangkaian kereta baru tersebut, diperkirakan akan selesai diproduksi oleh PT Inka pada 2025 mendatang. Untuk kereta baru sendiri dapat beroperasi hingga puluhan tahun.
Baca Juga:Mudik Gratis 2023 Kemenhub: Simak Cara Pendaftaran dan TanggalnyaPolemik Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023: Berbagai Pihak Cari Solusi
Selain itu, pihak PT KCI juga telah mengajukan rencana import untuk KRL bekas yang berasal dari Jepang sebanyak 10 rangkaian pada tahun 2023 ini. Dari pemesanan 10 rangkaian tersebut ditaksir membutuhkan dana sebesar Rp. 150 milliar. Untuk kereta bekas dari Jepang sendiri masih dapat digunakan sekitar 15 tahun lagi.
Dilansir dari okezone.com Anne Purba selaku Vice President Corporate Secretary KCI mengatakan import kereta bekas dari Jepang merupakan pilihan utama untuk menganggantikan KRL Jabodetabek yang akan pensiun. Keputusan tersebut diambil setelah pihaknya mengadakan forum group discussion (FGD) dengan pemerintah, pengamat dan komunitas dari pengguna KRL.
Namun rencana pengadaan KRL import tersebut sampai saat ini masih belum mendapatkan persetujuan dari Kementerian Perindustrian. Dilansir dari databoks.katadata.co.id Dody Widodo selaku Sekretaris Jendral Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa industri kereta api nasional dapat memproduksi semua kebutuhan kereta didalam negeri sehingga tidak perlu melakukan import KRL.
Agus Pambagio selaku Pengamat Kebijakan Publik PH&H Public Policy Interest Group mengatakan kurangnya angkutan KRL Jabodetabek dapat menyebabkan penumpukan penumpang. Dalam sehari diperkirakan terdapat 200 ribu penumpang lebih, hal ini membuat jika tidak diatasi dengan baik tentu akan menyebabkan kepadatan dan penumpukan penumpang dibeberapa stasiun.