Normal untuk khawatir dari waktu ke waktu, terutama khawatir tentang masa depan. Mengingat banyak hal yang tidak diketahui dan tantangan hidup, kekhawatiran adalah respons alami terhadap banyak situasi. Namun, kekhawatiran yang kronis dan menguras tenaga dapat menyusahkan dan mengganggu kemampuanmu untuk berfungsi secara bebas dan tenang dalam kehidupan sehari-hari.
Saat kita berada dalam situasi baru atau menghadapi keadaan yang membingungkan, wajar jika kamu merasa khawatir masa depan. Perasaan ini membantumu mengantisipasi apa yang akan datang dan bahkan mungkin memotivasimu. Dalam jumlah kecil, stres dan khawatir bisa bermanfaat.
Namun, ketika stres itu menjadi kronis, kamu mungkin mulai melihat efek negatif pada kesejahteraan mental dan fisik. Terlalu khawatir tentang masa depan juga dapat menyebabkan penghindaran terhadap hal-hal yang kita anggap membuat stres, yang dapat memperburuk kecemasan.
Baca Juga:Â 6 Hal Penolong untuk Melepaskan Hubungan yang Memberikan Tekanan, Jaga Mentalmu Tetap SehatKondisi Sibuk Turunkan Kesejahteraanmu, Perhatikan 5 Faktanya!
Berikut adalah beberapa tip bermanfaat untuk mengurangi pikiranmu yang sering khawatir tentang masa depan.
Hindari Meramal Masa Depan
Ketika kamu mendapati diri sendiri merasa khawatir tentang masa depan karena membayangkan hasil negatif, kamu sebenarnya secara tidak langsung sedang bertingkah bahwa kamu mengetahui masa depan. Bahwa kamu melakukan prediksi terhadapnya.
Akan tetapi, faktanya, kamu tidak bisa melakukan hal itu. Kamu hanya khawatir tentang masa depan yang mungkin terjadi, bukan apa yang akan terjadi. Kekhawatiran itu sendiri tidak ada gunanya kecuali memacu rencana untuk bertindak
Analisis Risiko
Jika pikiranmu telah diambil alih oleh kekhawatiran kronis, keterampilanmu untuk melakukan penilaian terhadap risiko sangat mungkin terdistorsi.
Kamu bahkan mungkin menemukan dirimu dipenuhi dengan kekhawatiran tentang kemungkinan masa depan ketika tidak ada bukti nyata bahwa peristiwa negatif itu benar-benar akan terjadi.
Misalnya, mungkin kamu terus-menerus khawatir tentang kinerja pekerjaanmu dan takut dipecat, tetapi kamu tidak menerima indikasi dari atasanmu, atau orang lain, bahwa kamu tidak bekerja secara normal. Melihat situasimu secara realistis dapat membantu mengurangi rasa khawatir tentang masa depan yang hanya ada dalam anganmu.