Pentingkah Me Time untuk Kesehatan Mental? Kamu Perlu Tahu 3 Faktanya

Pentingnya me time untuk kesehatan mental
Pentingnya me time untuk kesehatan mental. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Dalam sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, para peneliti menemukan bahwa isolasi sosial yang dirasakan menyebabkan peningkatan aktivitas di sirkuit saraf yang berkaitan dengan imajinasi. Ketika dibiarkan dengan kurangnya stimulasi sosial, otak meningkatkan jaringan kreatifnya untuk membantu mengisi kekosongan.

Lebih Banyak Energi Sosial

Hidup sendiri cenderung dilihat secara negatif. Namun, para peneliti telah menemukan bahwa orang yang hidup sendiri sebenarnya memiliki kehidupan sosial yang lebih kaya dan lebih banyak energi sosial daripada orang yang hidup bersama dengan orang lain.

Dalam bukunya “Going Solo”, sosiolog Eric Klineberg mencatat bahwa satu dari tujuh orang dewasa AS hidup sendirian. Klineberg menemukan bahwa tidak hanya orang dewasa ini tidak kesepian, banyak yang sebenarnya memiliki kehidupan sosial yang lebih kaya.

Alasan Me Time Tidak Selalu Mudah

Baca Juga:Sulitnya Orang Dewasa Berteman, 3 Hal Ini Bisa Jadi PanduanmuMembangun dan Merawat Pertemanan, Lakukan 9 Hal Ini untuk Kembangkan Relasimu

Waktu sendirian dapat menjadi tantangan bagi sebagian orang karena berbagai alasan. Satu studi menemukan bahwa banyak orang lebih suka menyetrum diri mereka sendiri daripada duduk sendirian dengan pikiran mereka sendiri.

Beberapa alasan mengapa orang mungkin kesulitan sendirian meliputi:

Kurangnya pengalaman sendirian: Beberapa orang mungkin tidak terbiasa sendirian karena mereka terbiasa berada di sekitar orang lain. Ketiadaan rangsangan sosial yang tiba-tiba dapat membuat mereka merasa terpisah atau terputus.

Pikiran dan perasaan yang menyusahkan: Dalam kasus lain, menyendiri dan memusatkan perhatian ke dalam bisa jadi sulit atau bahkan menyakitkan. Orang mungkin menganggap introspeksi ini menyusahkan atau menemukan diri mereka terlibat dalam perenungan dan kekhawatiran.

Stigma sosial: Stigma tentang menyendiri juga dapat berperan dalam membentuk perasaan orang tentang kesendirian. Bagi mereka yang telah terpapar sikap negatif terhadap menyendiri atau yang melihatnya sebagai bentuk perilaku antisosial atau penolakan sosial, kesendirian bisa tampak seperti bentuk hukuman yang menyakitkan.

Bagaimana Kepribadian Memengaruhi Kebutuhan Me Time

Penting juga untuk dicatat bahwa aspek kepribadian, serta preferensi pribadimu, dapat berperan dalam menentukan berapa banyak me time yang kamu butuhkan dan seberapa menguntungkannya. Orang ekstrovert cenderung merasa bersemangat dengan pengalaman sosial, misalnya, jadi menyendiri mungkin lebih menantang bagi mereka. Introvert, di sisi lain, mendapatkan energi dari kesendirian.

0 Komentar