Budi Karya Sumadi menjelaskan, koordinasi dengan Kementerian PU, Kepolisian, Jasa Marga, operator transportasi, dan pihak terkait lainnya sudah berjalan sangat baik.
Disetujuinya usulan untuk memajukan cuti bersama menjadi mulai 19 s.d. 25 April 2023, diharapkan masyarakat dapat mudik lebih awal.
Menhub Budi Karya Sumadi rapat dengan pendapat dengan anggota DPR RI Komisi V. (foto: Kemenhub)
Baca Juga:Jaringan XL Axiata Siap Hadapi Lonjakan Trafik Data di DIY dan Jateng Saat Lebaran 2023Hadapi Arus Mudik Lebaran 2023, Pertamina Siagakan Layanan Pengisian BBM
Menhub telah memetakan titik krusial yang berpotensi memunculkan masalah jika tidak ditangani dengan baik. Diperkirakan pemudik padati pantura. Titik tersebut adalah Jalur Tol Jakarta, Cikampek, Cipali sampai ke Semarang, Penyeberangan Merak-Bakauheni. Yang lainnya adalah kepadatan penumpang pesawat di Bandara Soeta.
Menhub juga mewaspadai lonjakan pemudik dengan moda transportasi sepeda motor. Dia mengimbau agar masyarakat memanfaatkan program mudik gratis dari pemerintah atau pihak swasta lainnya.
“Saya mohon agar masyarakat tidak melakukan mudik dengan sepeda motor. Sangat berbahaya bagi keselamatan. Motor hanya untuk perjalanan jarak dekat,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi V DPR RI Lazarus memberikan catatan kepada Kemenhub. Catatan dari Lazarus tersebut adalah, terus meningkatkan koordinasi lintas sektoral dengan para pemangku kepentingan terkait, meningkatkan pengawasan.
Selain itu juga dan memastikan kelaikoperasian sarana angkutan di semua moda. Juga meningkatkan pengawasan terhadap tarif angkutan di semua moda transportasi. Jangan sampai ada yang melebihi ambang batas ketentuan.
Antisipasi atas lonjakan pemudik, Kemenhub menyiapkan angkutan massal. Antara lain 57.693 unit bus pada 111 terminal, 209 kapal ASDP, 412 pesawat pada 51 bandara domestik dan 16 bandara internasional, 773 kapal swasta pada 260 pelabuhan, 605 kereta api per hari pada 145 stasiun, 26 kapal penumpang, 111 kapal perintis.
Langkah antisipasi yang sudah disiapkan adalah, di sektor darat, dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada simpang serta ruas jalan baik jalan tol dan non tol. Juga membatasi angkutan barang bahan galian, bahan tambang, dan bahan bangunan. Di jalan tol ada penambahan rest area, serta memastikan ketersediaan pasokan BBM.
Baca Juga:Menebak 1 di antara 3 Kandidat Sekda Kota Pekalongan yang ada di Kantong WalikotaKisah Tsa’labah, 3 Hikmah Bagi Para Pembangkang yang Menolak Berzakat
Di sektor udara, ada penambahan kapasitas angkutan udara, optimalisasi jam operasi bandara dan slot time sesuai demand. Juga serta pemberlakuan tarif angkutan udara sesuai ketentuan.