RADARPEKALONGAN.ID – Mencegah gangguan pendengaran dapat dilakukan dengan berbagai cara. Paling penting adalah dengan melakukan identifikasi dini atau deteksi dini. Apalagi, menurut pendapat dokter ahli, 60% gangguan pendengaran disebabkan oleh sesuatu yang sebenarnya bisa dicegah.
Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia (Perhati-KL) Indonesia, dr. Yussy Afriani Dewi, Sp.T.H.T.B.K.L, dilansir SehatNegeriku, pencegahan terpenting adalah dengan melakukan deteksi dini atau identifikasi sedini mungkin penyebab gangguan pendengaran.
Mencegah gangguan pendengaran dengan identifikasi dini ini dilakukan di berbagai kelompok usia. Jika konsisten dilakukan, maka upaya ini dapat mencegah gangguan pendengaran hingga 60%.
Baca Juga:Danrem 071/Wijayakusuma Tarling di Kodim Pekalongan, Ini yang DisampaikannyaOperasi Bersinar Candi 2023: Polres Pekalongan Kota Tangkap 5 Pengedar Sabu, Barang Bukti 13,12 Gram
“Pencegahan dilakukan dengan identifikasi sedini mungkin pada berbagai kelompok usia,” kata dr. Yussi saat acara konferensi pers Hari Pendengaran Sedunia, belum lama ini.
Penyebab Utama
Penyebab utama gangguan pendengaran adalah tuli kongenital, infeksi telinga atau congek, tuli akibat bising, tuli karena faktor usia, dan tuli karena kotoran telinga.
Gangguan dengar atau gangguan pendengaran juga bisa disebabkan oleh lingkungan kerja yang bising.
Perwakilan dokter dari Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki) dr. F. Handoyo, MPH Sp.OK menjelaskan kebisingan di tempat kerja dapat menyebabkan gangguan kesehatan bila kebisingan melampaui 85 desibel selama 8 jam terus-menerus setiap hari.
Kebisingan tersebut dapat berasal dari mesin, peralatan kendaraan, dan proses industri.
Gangguan pendengaran akibat bising yaitu ketulian bersifat sementara atau permanen. “Jadi tidak langsung tuli tetapi bertahap, pelan-pelan pendengarannya menurun dan bisa pulih lagi. Namun jika tidak diatasi segera dapat mengakibatkan ketulian permanen,” ungkap dr. Handoyo.
Deteksi Dini pada Bayi dan Balita
Deteksi dini pendengaran yang paling pertama adalah skrining pada bayi baru lahir dan Balita.
Baca Juga:Sat Narkoba Polres Kendal Sita Sabu 70,66 Gram Sabu dan Tangkap 1 Pengedar dalam Operasi Bersinar Candi 2023Hasil SPAN-PTKIN 2023 Resmi Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Mengecek Apakah Namamu Terdaftar
Kemudian skrining pada anak dan pra usia sekolah, pada individu terpapar bising atau zat kimia yang terus-menerus, pada individu terpapar obat ototoksik karena beberapa obat dapat menyebabkan gangguan dengar, dan pada usia tua.