Para suami yang melaksanakan sunah ta’addud hendaklah meneladani Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam bersikap adil terhadap para istri dan dalam memenuhi hak istri-istrinya. Sehingga sunnah ta’addud ini tidak menjadi momok dalam rumah tangga yang kerap kali diasumsikan bakal merampas keharmonisan rumah tangga. Asumsi seperti itu telah dibantah oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, beliau membuktikan bahwa banyak istri itu tidaklah mengurangi keharmonisan rumah tangga.
- Ajak Istri Beribadah Bersama
Suasana harmonis di rumah tangga hanya dapat terwujud dengan bimbingan taufik dan hidayah dari Allah Ta’ala. Salah satu faktor terbinanya rumah tangga yang harmonis bahkan merupakan pilar utamanya adalah beribadah bersama.
Jadi, tips membina rumah tangga harmonis selanjutnya adalah seorang suami hendaklah mengajak istrinya untuk beribadah bersama, seperti salat malam bersama, puasa sunah bersama, dan beberapa ibadah lain yang bisa dilakukan bersama-sama.
Baca Juga:4 Cara Atasi Entok Tidak Mau Makan, Salah Satunya Pakai Ramuan Herbal Berikut IniApakah Onani Membatalkan Puasa?, Mari Simak 2 Dalilnya
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah mencontohkan hal itu. Beliau senantiasa menganjurkan istri-istri beliau untuk giat beribadah serta membantu mereka dalam melaksanakan ibadah, sesuai dengan perintah Allah Subhanaahu wa Taala.
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa”.[Thaaha/20 :132]
Aisyah Radhiallahu ‘anha menceritakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَأَنَا رَاقِدَةٌ مُعْتَرِضَةٌ عَلَى فِرَاشِهِ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يُوتِرَ أَيْقَظَنِي فَأَوْتَرْتُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam salat, sedangkan aku tidur di atas ranjangnya dengan membentang di hadapannya. Ketika akan witir, beliau membangunkan aku hingga aku pun salat witir”. [Muttafaqun ‘alaihi].
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengimbau umatnya untuk mengerjakan salat malam dan menganjurkan agar suami-istri hendaknya saling membantu dalam mengerjakannya. Sampai-sampai sang istri boleh menggunakan cara terbaik untuk itu, yaitu dengan memercikkan air ke wajah suaminya! demikian pula sebaliknya.
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah bahwa beliau bersabda:
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ فَصَلَّتْ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ وَرَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَصَلَّى فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
“Semoga Allah Subhanaahu wa Ta’ala merahmati seorang suami yang bangun pada malam hari untuk mengerjakan salat malam lalu membangunkan istrinya untuk salat bersama. Bila si istri enggan, ia memercikkan air ke wajah istrinya (supaya bangun). “Semoga Allah Subhanaahu wa Ta’ala merahmati seorang istri yang bangun pada malam hari untuk mengerjakan salat malam lalu membangunkan suaminya untuk salat bersama. Bila si suami enggan, ia memercikkan air ke wajah suaminya (supaya bangun). [HR Ahmad].