“Terima kasih” adalah kalimat manis paling sederhana untuk diucapkan, tetapi juga yang paling penting. Saat kamu mengatakan kalimat manis ini, sebenarnya yang kamu katakan adalah, “Aku menghargai semua yang kamu lakukan untukmu.” Pasanganmu akan merasa senang karena kamu memperhatikan dan meluangkan waktu untuk mengatakannya.
Aku Pikir Kamu Luar Biasa
Ketika kita memilih untuk bersama seseorang selama bertahun-tahun, terkadang kita berpikir bahwa orang lain secara ajaib pasti tahu apa yang kita pikirkan. Lagi pula, kita tidak akan menghabiskan begitu banyak waktu bersama jika kita tidak memikirkan dunia orang lain, bukan?
Sudah waktunya untuk menyuarakan pikiran-pikiran itu dengan kalimat manis. Beri tahu pasanganmu, “Aku pikir kamu luar biasa.” Apa yang sebenarnya kamu katakan adalah, “Aku pikir kamu adalah orang yang baik, dan saya senang bersamamu.”
Aku Mencintaimu Bagaimanapun Itu
Baca Juga:6 Tips Mengungkapkan Perasaan, Cocok Untukmu yang Suka Memendam5 Contoh Double Standard, Indikasi Bahwa Kamu Terjebak di Dalamnya
Ketika pasanganmu melakukan kesalahan, itu bisa menyulitkan kalian berdua. Tetapi apa yang kamu katakan pada saat itu akan berdampak lama pada hubunganmu. Saat kamu berkata, “Aku tetap mencintaimu”, kamu memberi tahu mereka, “Terlepas dari kesalahannya, aku akan tetap mencintaimu.”
Bahkan sebagai orang dewasa, kamu perlu mendengar kalimat manis bahwa kita dicintai, meskipun terkadang kita membuat pilihan yang buruk atau melakukan hal yang salah.
Penelitian mendukung nilai pengampunan dalam kesehatan mental. Satu studi menyimpulkan, “Harapan dapat beroperasi melalui pengampunan untuk mempertahankan pandangan dunia yang positif.”
Demikian pula, ini berlaku tidak hanya untuk tindakan, tetapi juga untuk karakteristik. Ketika kamu mengatakan bahwa kamu tetap mencintai pasanganmu, kamu menunjukkan penerimaan terhadapnya, kesalahannya, dan semuanya.
John M. Gottman, psikolog dan pakar pernikahan, menulis: “Sebagian besar pertengkaran dalam perkawinan tidak dapat diselesaikan. Pasangan menghabiskan tahun demi tahun untuk mencoba mengubah pikiran satu sama lain—namun itu tidak dapat dilakukan. Hal ini karena sebagian besar perselisihan mereka berakar pada perbedaan mendasar dari gaya hidup, kepribadian, atau nilai. Dengan memperebutkan perbedaan ini, yang berhasil mereka lakukan hanyalah membuang-buang waktu dan merusak pernikahan mereka.” Solusinya, berusaha untuk penerimaan dan toleransi.