Kedua, mengamalkan Alquran, yaitu dengan konsisten menjadikan Alquran sebagai pedoman dan rujukan. Pasalnya, Alquran adalah petunjuk yang Allah turunkan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia agar tidak seperti binatang. Karena itu, keberasamaan kita bersama Alquran sepanjang Ramadhan harus terus dirawat dan dipelihara. Sebab Nabi saw bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR al-Bukhari).
Ketiga, merasa cukup dengan yang sedikit. Maknanya adalah merasa cukup dengan karunia dan pemberian Allah meski sedikit. Sebab Allah tidak memberi kecuali sesuai dengan pengetahuan-Nya tentang apa yang terbaik bagi hamba. Pasti ada hikmah dan maslahat pada setiap ketentuan-Nya. Bila keyakinan ini tertanam, perasaan ridha dan cukup akan terpatri dalam jiwa. Apalagi kekayaan yang sebenamya tidak diukur dengan banyaknya harta sebagaimana sabda Nabi saw; “Hakikat kaya bukan dari banyaknya harta. Namun kekayaan hati. (HR Bukhari).
Betapa banyak orang yang bergelimang harta, tapi tetap merasa miskin dan kurang. Akhirnya ia berusaha memperoleh harta dengan segala cara. Namun bila hati merasa cukup dan kaya, hidupnya akan tenang dan bahagia meski hidupnya sederhana.
Baca Juga:Arus Mudik di Pekalongan Aman Terkendali, Pemudik Tembus 9.398 OrangAntisipasi Kejahatan Rumah Kosong Libur Lebaran 1444 H, Subsatgas Samapta Patroli di Pemukiman Warga untuk Ciptakan Rasa Aman
Keempat, bersiap-siap untuk hari akhir. Tanda takwa yang keempat adalah selalu menyiapkan diri untuk menghadapi hari akhir. Caranya dengan memantapkan keimanan, melakukan evaluasi dan muhasabah, membekali diri dengan amal, memohon ampunan, serta menjauhi segala hal yang membahayakan. Sebagaiman firman Allah SWT di Q.S Al-Hasyr: 18: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (Akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr: 18).
Demikian khutbah shalat Idul Fitri 1444 H yang disampaikan Ustadz Imam Taufiqurrosidin Lc MH. Semoga Allah menerima amal ibadah kita. Semoga ibadah kita di bulan Ramadhan benar-benar membentuk kita menjadi pribadi yang bertakwa. (had)