RADARPEKALONGAN.ID – Dalam khutbah idul fitri 1444 Hijriah, KH Romadhon Abdul Jalil SAg yang juga Rois Syuriah PCNU Pekalongan menyampaikan tema menggapai ridho Allah SWT dengan sikap qona’ah. Berikut penuturanya :
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Hadirin sidang Idul Fitri yang berbahagia rahimakumullah,
Usai menunaikan sholat sunnah Idul Fitri, para jemaah berdzikir.(Radarpekalongan.id/abdurrohman)
Dalam khutbah idul fitri 1444 H ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan rasa syukur akan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kita semua pada saat ini dapat berkumpul, menunaikan ibadah sholatIdul Fitri dengan keadaan sehat wal afiat serta penuh keakraban dan kegembiraan.
Baca Juga:Obyek Wisata Taman Wisata Laut Pantai Pasir Kencana Pekalongan Siap Sambut Libur Lebaran 1444 HijriyahJelang Hari Raya 1444 Hijriyah, Pemkot Pekalongan Berikan Santunan Kepada Penyapu Jalan, Wawalkot Berharap Bawa Kebahagiaan
Dalam khutbah idul fitri 1444 H ini, marilah kita bersama-sama tingkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah SWT, karena Allah SWT telah berjanji dan janji- Nya pasti akan ditepati, yaitu bahwa orang-orang yang senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT akan mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Yakni diberikan jalan keluar setiap kali menemui kegagalan dan dimudahkan segala urusannya.ُُُّ
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Hadirin sidang Idul Fitri yang berbahagia اتموااللهImam al-Ghazali dalam salah satu kitabnya menyatakan bahwa takwa kepada Allah terdapat dua unsur pokok, yaitu melaksanakan dan menghindari, yang kedua-duanya harus benar-benar terlaksana.
Terhadap sesuatu yang bersifat perintah untuk dilaksanakan dan terhadap sesuatu yang dilarang harus dihindari. Lebih berat mana antara melaksanakan dan menghindari, tentu terpulang kepada rahmat Allah yang diberikan.
Secara umum seseorang akan merasa ringan melaksanakan dan sangat berat dalam menghindari. Marilah berusaha dan berdoa sekuat kemampuan agar diberi pertolongan Allah SWT untuk melaksanakan perintah-Nya dan sekaligus dapat menghindari larangan-Nya.
Dalam Al-Qur‟an surat Al-Isra‟ ayat 29, Allah SWT berfirman:ٍَّذْض ُ٘سًا ًٍُ٘ا ٍَي َ َ َٗلََ حَبْضُط َْٖا مُو َّ ٱىْبَضْظ ِ فَخَقْؼُذ ػ ُُْقِل َٰٚ َ ٍَغْي ُ٘ىَت ً إِى َٗلََ حَجْؼَو ْ َٝذَك
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal”. (Q.S. Al-Isra‟: 29).
Nabi Muhammad SAW dan umatnya diperintah oleh Allah agar menjauhi sifat kikir, namun di sisi lain juga harus bisa menghindari perilaku boros atau berlebih-lebihan.
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ