Di hari ketiga pembuatan lopis raksasa, kini telah memasuki tahap pengangkatan. Proses pengangkatan sendiri, tidak berbeda jauh dengan tahap pembalikan, yaitu masih menggunakan katrol, sebagai alat bantunya.
Tahap pengangkatan lopis dari dandang raksasa, dilakukan oleh sekitar lebih dari 10 orang, karena dibutuhkan kekompakan antara satu dengan yang lain. Setelah lopis berhasil diangkat dari dandang, kemudian lopis diletakkan ke panggung kayu berukuran sedang dan rencananya lopis akan berada di panggung kayu tersebut, hingga perayaan syawalan tiba.
Warna daun pisang yang hijau memiliki filosofi kemakmuran, dimana seluruh masyarakat pekalongan harus bersyukur atas kemakmuran yang telah diberikan oleh sang maha kuasa.
Baca Juga:Perayaan Syawalan Lopis Raksasa Krapyak akan Digelar 29 April 2023Perayaan Syawalan Pekalongan Telah Ada Sejak 1885, Terawat Hingga Sekarang
Setelah dibungkus, kemudian lopis diikat dengan tali dari pelepah pisang. Pengikatan tersebut, bertujuan agar bentuk lopis tetap kokoh dan rapi. Filosofi dari pengikatan dengan tali menunjukan persatuan, diharapkan masyarakat pekalongan khususnya daerah Pekalongan tidak tercerai berai dan tetap bersatu dalam membangun bangsa indonesia agar lebih maju.
Pengunjung yang datang pada saat perayaan syawalan, setelah selesai menyaksikan pemotongan lopis raksasa oleh walikota pekalongan, biasanya akan menuju ke objek wisata Kota Pekalongan yaitu Taman Wisata Laut Pantai Pasir Kencana. Disana telah disediakan berbagai macam wahana wisata seperti akuarium, kolam renang, dan wisata outbond lainnya.
Sebagai kebanggan Kota Pekalongan, tradisi lopis raksasa saat syawalan sudah seharusnya tetap dilestarikan agar tradisi tersebut tidak hilang dan generasi mendatang tetap dapat merasakan nilai religiusitas dan kekentalan budaya syawalan. (dur-diolah dari berbagai sumber).