Persis satu minggu sebelum acara itu dokter Mok meninggal dunia.
Saya pun memberi tahu dua teman bahwa dokter Mik meninggal. Lalu buru-buru saya ralat.
Mok dan Mik kelahiran Lombok. Lalu ikut ayah mereka pindah-pindah: Yogyakarta, Surabaya. Setamat SMA mereka mendaftar ke Unair. Naik bus dari Lombok. Ingin masuk fakultas kedokteran. Tiba di Surabaya pendaftaran sudah ditutup. Keduanya merayu pimpinan Unair agar bisa diterima. Setelah dites akhirnya diterima.
“Sejak SMA Mok lebih pintar dari saya,” ujar Mik. “Kalau misalnya ia ranking 1, saya ranking 6,” tambahnya.
Baca Juga:Lebaran IpinLibur Lebaran 2023, Kunjungan Wisata Pantai Jodo Membludak
Tapi lulus dokternya duluan Mik. Itu karena Mok terlalu aktif di organisasi mahasiswa. Juga main musik. Ketika Mik mengambil spesialis, Mok pilih jadi dokter umum saja.
“Siapa duluan menikah?”
“Kami,” ujar Lia Algadrie, Ny Mik menukas. “Sebenarnya pacarannya duluan Mok,” tambahnyi.
Suatu saat Maria Basir, teman baik Lia, datang ke rumahnyi dengan pacarnyi: Mok. Maria memperkenalkan pacarnyi itu punya saudara kembar: Mik. Sangat mirip.
Maka Lia ingin lihat saudara kembar Mok itu. Maria memang sudah lama mengenal Lia. Sesama gadis keturunan Arab. Lia dari Pasuruan, Maria dari Solo.
Lalu jadilah Mik diajak Mok ke Pasuruan. Ternyata cocok. Pacaran. Kawin lebih dulu.
Inilah Lebaran pertama bagi Mik tanpa Mok. (Dahlan Iskan)