Untuk memenuhi kebutuhan pokok saja mereka masih belum cukup apalagi untuk kebutuhan kebutuhan sekunder. Kebutuhan makan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan belum mampu dipenuhi sendiri.
Dalam kondisi yang demikian NU harus hadir di tengah-tengah masyarakat setidaknya untuk mendampingi mereka yang kekurangan (baik disebabkan karena faktor minimnya sumber-sumber pendapatan maupun karena faktor bencana alam,) agar sedikit teringankan bebanya. Dalam hal kesehatan, NU juga perlu untuk menyediakan sarana kesehatan yang layak namun bisa terjangkau oleh masyarakat kelas menengah ke bawah ini.
- Pelayanan satu atap dan sentralisasi data base. Sebagai organisasi pelayanan PCNU harus mempersiapkan diri dengan menata sekretariat dengan system kerjanya dan memusatkan data base supaya memudahkan dalam melayani warga yang membutuhkan pelayanan administrasi, pendidikan, konsultasi hukum, LAZISNU, dan lain lain.
- Penguatan kajian keagamaan dan inovasi dakwah. Kemajuan teknologi informasi di samping membawa dampak positif juga membawa dampak dampak negatif yang dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk juga oleh NU.
Problematika yang dihadapi masyarakat semakin kompleks dan pelik. Masalah yang belum pernah terjadi sebelumnya sekarang muncul silih berganti. Sementara SDM dan insfrastruktur yang dimiliki NU masih cenderung konvensional atau bisa disebut tertinggal jauh dengan perkembangan situasi jaman yang sangat cepat.
Baca Juga:Jamaah Ratibul Kubro Kanzus Sholawat Gelar Halal Bihalal 1444 H, Muhtarom Berharap Berjalan Sesuai Rencana4 Makanan Khas Pekalongan Diajukan Dapat Sertifikat Indikasi Geografis, Walikota Aaf Berharap Tidak Diklaim Daerah Lain
Hal ini harus dicari formula supaya perangkat yang dimiliki NU ini kompatibel dengan kebutuhan masyarakat sekarang khususnya dalam rangka menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan kehidupan keberagamaan baik dalam pelaksanaan syariat maupun dalam rangka untuk menuntun masyarakat dalam mengarungi kehidupan dunia.
Obyek obyek dakwah yang berubah pola pikir maupun cara pandangnya juga harus dibikinkan strategi baru supaya Islam ala ahlussunnah wal jamaah annahdliyyah bisa dipahami dan diterima oleh mereka.
- Pendirian Ma’had Aly. Banyaknya pesantren dan santri di Kota Pekalongan perlu difasilitasi dengan lembaga pendidikan yang dapat digunakan sebagai sarana meningkatkan kapasitas keilmuan khususnya dalam bidang kajian agama.
NU sebagai pesantren besar membutuhkan kader-kader yang mumpuni dalam ilmu agama untuk dijadikan sebagai benteng-benteng yang menjaga masyarakat supaya kehidupan keberagamaanya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan oleh para penerusnya yaitu para salafusshalih, Wali Songo dan para kiai-kiai pendiri NU. (dur)