KAJEN,Radarpekalongan.id – Desa modernisasi kerukunan antar beragama di Kabupaten Pekalongan secara simbolis dilaunching. Desa Linggoasri Kecamatan Kajen dilaunching oleh Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq dalam acara Syawalan.
Desa Linggoasri Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan didaulat sebagai desa modernisasi kerukunan antar umat beragama, karena terdapat berbagai masyarakat yang menganut berbagai agama. Kemudian bisa hidup berdampingan dengan suasana yang asri, aman sehingga tercipta situasi kondusif.
Adapun dalam launching diserahkan plakat oleh Bupati Pekalongan Fadia kepada perwakilan tokoh masyarakat Desa Linggoasri Kecamatan Kajen. Kemudian didampingi langsung oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Rektor UIN Abdurrahman Wahid. Sedangkan Bupati Pekalongan didampingi Wakil Bupati, H. Riswadi.
Baca Juga:Pemkab Pekalongan Anggarkan Rp 500 Juta Atasi Banjir Jalan Pacar Tirto50 Persen Wisudawan SMK NU Kesesi Langsung Kerja Dunia Industri
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyampaikan meski Kabupaten Pekalongan dikenal Kota Santri namun ada beragam agama yang dianut oleh masyarakat. Ini menandakan masyarakat senang dengan hidup secara berdampingan bersama antar umat agama.
“Hari ini kita launching Desa Linggoasri sebagai Desa modernisasi kerukunan antar umat beragama. Mudah-mudahan ini bisa diikuti oleh desa-desa yang lainnya bahwa kita warga Kabupaten Pekalongan yang terkenal dengan Kota Santrinya tapi bisa menerima semua agama dengan baik. Selalu hidup rukun dengan baik toleransinya tinggi dengan baik dan itu harus kita pertahankan sampai kapanpun,” terangnya.
Desa Linggoasri Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan juga terkenal akan keberadaan Pura tempat ibadah agama hindu. Setiap hari besar agama Hindu juga digelar tradisi nyepi dan adanya ogoh ogoh.
Adapun sebelumnya, pada akhir 2022 lalu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq juga meresmikan gereja yang ada di Kecamatan Karanganyar. Hal itu menandakan berbagai penganut antar umat beragama di Kabupaten Pekalongan bisa saling hidup berdampingan. (Yon)