PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Kondisi hydrant di Kota Pekalongan ternyata memprihatinkan. Dari 31 hydrant yang diinspeksi atau diperiksa oleh Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar Satpol P3KP) setempat, semuanya tidak berfungsi.
Ada beberapa penyebab puluhan hydrant di Kota Pekalongan tersebut tidak dapat berfungsi. Diantaranya, karena kondisinya sudah usang dan kurang pemeliharaan. Hydrant-hydrant tersebut rata-rata sudah uzur, buatan tahun 1984.
Hal ini diungkapkan Kepala Satpol P3KP Kota Pekalongan, Sriyana melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Informasi, Falentino Eka Laksana Putra. Dia memaparkan hasil inspeksi kondisi hydrant di Kota Pekalongan pada Selasa (9/5/2023).
Baca Juga:Ketum PBNU Lantik PCNU Kota Pekalongan Masa Khidmat 2023-2028, Ini Pesan yang DisampaikanKasus Dugaan Pemalsuan Merek Sarung di Pekalongan Berlanjut ke Pengadilan
Berharap ada revitalisasi hydrant di Kota Pekalongan
“Untuk tindak lanjutnya ini kami masih akan laporkan ke atasan, semoga ke depannya ada revitalisasi hydrant di Kota Pekalongan sehingga membantu damkar manakala terjadi kebakaran di suatu TKP,” kata Eka.
Tidak berfungsinya hydrant-hidrant di Kota Pekalongan ini sangat disayangkan. Sebab, fungsi hydrant sangatlah penting, terutama kalau terjadi kebakaran. Jika terjadi kebakaran, ketika ada hydrant maka tim damkar tidak akan kesulitan mencari sumber air sungai di Kota Pekalongan.
Jika tidak ada hydrant yang dapat berfungsi dengan baik di dekat lokasi kebakatan, maka tim damkar harus mencari suplai air dari sumber lain. Misalnya mengambil air dari sungai maupun langsung mengambil air dari tandon air di PDAM. Hal ini tentunya akan membutuhkan waktu lebih lama.
Ditambah lagi, kondisi air sungai di Kota Pekalongan tercemar dan kotor. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada armada damkar.
Sebagaimana saat terjadi kebakaran di Pasar Banjarsari beberapa tahun lalu. Beberapa armada damkar dari Kota Pekalongan mengalami kerusakan berat karena mengambil air untuk memadamkan kebakaran dari sungai di Kota Pekalongan yang tercemar.
Selain dihadapkan pada kondisi hydrant di Kota Pekalongan yang tidak dapat difungsikan, keterbatasan sarana dan prasarana juga dihadapi Damkar Kota Pekalongan. Termasuk truk water suplai untuk membantu operasional armada damkar saat terjadi musibah kebakaran.