Kebiasaan buruk Ayah yang ketiga adalah pola makan yang tidak benar. Selain aktivitas fisik secara teratur, Ayah harus mengikuti pola makan yang seimbang dan bergizi. Masa sebelum dan sesudah kelahiran bayi sangat penting dan para Ayah harus memastikan bahwa mereka juga memperhatikan pola makannya.
Faktanya, pola makan dan nutrisi seorang Ayah dapat dikaitkan dengan kesehatan bayi yang baik. Ayah sebaiknya mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C, asam folat, dan protein.
Selain itu, mereka harus menghindari makanan tinggi karbohidrat dan mencoba membatasi konsumsi makanan olahan dan cepat saji. Jika tidak, pola makan yang buruk nantinya akan menjadi contoh buruk anak dalam memilih makanan mereka.
Baca Juga:5 Cara Menyiapkan Ruang Belajar Anak Agar Lebih Nyaman dan Betah BelajarBagaimana Cara Meningkatkan Daya Ingat dan Mempercepat pembelajaran? Begini Tipsnya!
- Waktu tidur yang tidak teratur
Kebiasaan buruk Ayah yang keempat adalah waktu tidur yang tidak teratur. Tidur adalah aktivitas yang sangat penting dalam menjaga kestabilan tubuh. Kekurangan tidur akan membuat tubuh menjadi tidak fit, sulit berkonsentrasi untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Oleh karena itu, Ayah harus menghindari kebiasaan tidur larut atau kurang tidur. Jika Ayah terlalu lelah maka Ayah tidak akan bisa optimal dalam mendampingi merawat anak-anakna baik karena fisik yang melemah ataupun mengganti waktu tidur pada hari aktif sehingga tidak bisa menemani anak-anaknya.
- Stres dan emosi
Seringkali Ayah mengalami moment yang bkin stres atau emosi bahkan meledak-ledak. Ini juga bisa bikin stres dan membawa pengaruh buruk pada anak-anaknya.
Melihat Ayah mereka terlalu stres bahkan dapat memengaruhi cara berpikir seorang anak. Anak akan bertanya-tanya apakah perilaku sang Ayah ada hubungannya dengan tindakannya sendiri dan anak bahkan bisa mulai merasa bersalah dan terus menyalahkan dirinya.
Berada bersama anak-anak Anda menjadi sangat penting selama tahun-tahun pembentukan diri karena itu akan membantu dalam membangun fondasi yang kuat untuk hubungan yang langgeng.
Ingatlah, anak adalah peniru ulung. Apa yang Ayah lakukan akan ditiru oleh anak. Anak-anak juga cenderung mengambil kebiasaan buruk dari Ayah, jadi menjadi panutan yang baik adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap Ayah.