3. Alkoholisme
Istilah alkoholisme mengacu kepada kondisi pada seseorang yang mengonsumsi terlalu banyak alkohol. Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang terlalu banyak mampu membuat seseorang menjadi mudah marah dan berperilaku agresif kepada lingkungan sekitarnya.
Alkohol mampu merusak kemampuan seseorang untuk dapat berpikir jernih dan dapat mengambil keputusan yang rasional. Hal ini berpengaruh kepada kontrol impuls sehingga seseorang yang ketergantungan kepada alkohol menjadi sulit dalam mengendalikan emosi.
4. Attention deficit hyperactive disorder (ADHD)
Attention deficit hyperactivity disorder merupakan gangguan pada perkembangan saraf yang ditandai dengan gejala kurangnya perhatian, hiperaktif, dan impulsif. Adapun gejala ini biasanya sudah dimulai sejak masa kanak-kanak dan terus berlanjut sepanjang hidup.
Baca Juga:Bakal Konser di Jakarta Untuk Pertama Kali! Simak, 3 Fakta Coldplay yang Digemari Banyak Orang4 Cara supaya Mudah Kentut, Biar Perut Tidak Kembung
Banyak pengidap ADHD yang mempunyai anger issues dan kesulitan dalam mengontrol emosinya. Selain itu, mereka mungkin memiliki gejala lain seperti mudah gelisah, susah fokus, kesulitan dalam mengatur waktu, hingga keterampilan perencanaan yang buruk.
Setelah mengetahui apa itu anger issues dan apa saja indikasi yang dapat emmicu anger issues, kita harus mengetahui bagaimana cara mengatasi anger issues:
1. Menenangkan diri sebelum mengungkapkan kata-kata yang menyakitkan
Penting halnya untuk memiliki kontrol terhadap diri sendiri. Menenangkan diri terlebih dahulu sebelum berbicara kepada orang lain. kita harus memikirkan apakah ucapan yang akan keluar dari mulut kita pantas atau tidak untuk diucapkan.
2. Ungkapkan kemarahan dengan cara yang baik
Ketika pikiran dan hati sudah mulai merasa tenang, maka cobalah untuk mengungkapkan kemarahan dengan ucapan yang tetap tegas namun tidak dalam konitasi yang konfrontatif. Pada hal ini yang menjadi elemen penting adalah penggunaan kata serta intonasi bicara agar pesan yang ditangkap oleh lawan bicaramu mejadi lebih nyaman dan tidak dalam keadaan yang tegang.
3. Metode time out
Menerapkan metode time out dapat kamu lakukan ketika permasalahan yang membantumu naik pitam cukup sulit untuk dapat diselesaikan. Sehingga carilah tempat yang dirasa tenang, lalu duduk dengan tegak dan lakukan teknik pernapasan. Selain itu kamu juga dapat meredakan emosi dengan melakukan kegiatan lain dengan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti olahraga.