Inilah Cara Terbaik Menegur Anak Tanpa Membentak atau Memarahi

Menegur anak tanpa membentak
Cara terbaik menegur anak tanpa membentak ( foto : freepik.com)
0 Komentar

Radarpekalongan.id – Bagaimana cara terbaik menegur anak? Kebanyakan orang tua sering berteriak atau membentak saat si kecil menunjukkan sikap menantang.

Pernahkah Ayah Bunda melakukannya? Faktanya membentak atau memarahi anak memiliki dampak buruk pada anak lho.

Dikutip dari Verywell Family, bahwa berteriak pada anak bisa membuatnya memiliki perilaku buruk dan menyebabkan anak menjadi pemarah dimasa depan.

Baca Juga:Semarak Kolaborasi SMK Muhamka Jadi Ajang Kreativitas Seni SiswaSMK Yapenda 2 Wiradesa Lepas dan Wisuda Ratusan Siswa

Selain itu, kebiasaan berteriak akan menjadikan anak-anak tidak bisa mengatur perilakunya. Jika seorang anak dimarahi karena memukul saudaranya maka ia tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalahnya.

Cara terbaik menegur anak tanpa membentak atau memarahi

Lalu, bagaimana cara menegur anak agar ia lebih disiplin tanpa membenahi atau memarahi? Berikut adalah cara yang direkomendasikan dari laman resmi UNICEF

  1. Tetapkan aturan yang jelas

Cara menegur anak tanpa membentak atau memarahi yang pertama adalah menetapkan aturan yang jelas. Ketika aturan sudah ditetapkan maka membentak dan dan memarahi akan lebih sedikit terjadi antara Ayah Bunda dan anak. Dengan aturan yang dibuat maka anak faham betul apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Ketika aturan dilanggar maka sertakan konsekuensi yang mengikutinya. Tahan emosi agar Ayah dan Bunda tidka membentak atau memarahinya, karena hal tersebut tidak akan bisa membuat anak untuk berbuat lebih baik dari sebelumnya.

  1. Tetapkan konsekuensi lebih dulu

Cara menegur anak tanpa membentak atau memarahi yang kedua adalah menetapkan konsekuensi. Tetapkan konsekuensi terlebih dahulu ketika anak anak melakukan pelanggaran. Ambil time out, hak istimewa atau konsekuensi logis yang bisa membantu anak belajar dari kesalahan yang dia lakukan.

Dari hal tersebut, serahkan pada anak untuk membuat pilihan yang baik, karena keputusan ada ditangan anak maka kecil kemungkinan Ayah dan Bunda akan membentak mereka.

Pertimbangkan konsekuensi yang efektif, Ayah dan Bunda perlu perhatikan bahwa konsekuensi yang berhasil diterapkan oleh satu anak tidak selalu juga berhasil diterapkan untuk anak yang lain.

Baca Juga:Dijamin Bikin Irit, Honda BeAT Deluxe CBS ISS Cocok untuk Perjalanan JauhSempat Bikin Yamaha Mio Gemetar, Inilah Harga Honda BeAT Keluaran Pertama, Nostalgia Yuk!

  1. Memberikan konsekuensi positif

Motivasi anak untuk mematuhi aturan yang ditetapkan dengan memberikan konsekuensi positif setiap ja berhasil menerapkan aturan dengan benar.

0 Komentar