Radarpekalongan.id – Baik disadari atau tidak, kebiasaan buruk orang tua dalam mengasuh anak bisa mempengaruhi tumbuh kembang si kecil. Ketika seseorang mengambil peran sebagai orang tua untuk pertama kalinya bisa menjadi tantangan dan membuat bingung sehingga bisa memunculkan sikap impulsif yang tidak disadari akibatnya.
Ada kalanya kamu mengalami kesulitan untuk menentukan sikap, membesarkan anak dengan benar memang tidak mudah meski berusaha sebaik mungkin namun kesalahan pasti terjadi.
Dikutip dari magforwoman, inilah 9 kebiasaan buruk orang tua dalam mengasuh anak.
- Memenuhi semua tuntutan anak
Kebiasaan buruk orang tua yang pertama adalah memenuhi semua tuntutan anak.Jika orang tua terbiasa untuk memenuhi permintaan anak-anak sepanjang waktu dan memanjakannya. Maka anak tidak pernah belajar nilai dari menghasilkan sesuatu.
Baca Juga:Orang Tua Harus Tahu, Berikut Tips Mengajari Anak Mahir Bersepeda, Cobain Yuk!Cara Mengatasi Anak Malas Belajar, Panduan Penting Bagi Orang Tua!
Ketika yang anak pahami hanyalah bertanya dan meminta pada Ayah dan Bunda. Maka ia tidak akan pernah mengerti bagaimana pentingnya uang yang diperoleh dan seperti apa kesulitan untuk mendapatkannya.
Ingatkah untuk memenuhi kebutuhan anak Ayah dan Bunda, namun buka bearti setiap permintaan mereka harus dipenuhi.
- Tidak memiliki waktu bersama anak
Kebiasaan buruk orang tua yang kedua adalah tidak memiliki waktu bersama anak. Tidak akan ada yang bisa menggantikan waktu yang bisa orang tua habiskan bersama anak, sebanyak apapun hadiah atau mainan yang diberikan tetap tidak bisa mengganti waktu kebersamaan Ayah Bunda bersama si kecil dengan memberikan perhatian penuh.
Beraxa disamping anak sangat penting dalam awal-awal pembentukan karakter. Karena hal tersebut bisa membantu dalam membangun pondasi yang kuat untuk hubungan yang langgeng.
- Kemarahan yang salah arah
Kebiasaan buruk orang tua yang ketiga adalah kemarahan yang salah arah. Tidak boleh melampiaskan kemarahan kepada anak-anak terlepas dari apa yang membuat orang tua marah.
Jika mengalami hari yang berat di tempat kerja atau sedang bermasalah dengan pasangan, maka itu tidak menjadi alasan untuk melampiaskan kemarahan pada anak-anak.