Di dunia, baru di Turkiye ini gas untuk dapur rakyat digratiskan. Pemilih di Turkiye 64 juta orang, yang 4 juta pemilih luar negeri –yang dua juta di Jerman.
Erdogan menjelaskan bagaimana ia bisa menjanjikan gas gratis itu. Turkiye baru saja menemukan cadangan gas alam yang sangat besar. Besar sekali. Itu, kata Erdogan, pemberian Allah untuk rakyat Turkiye.
Di masa pemerintahan Erdogan, Turkiye mengalami kemajuan pesat dalam penguasaan teknologi. Turkiye sudah mampu mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber gas alam. Rakyat negeri itu juga bangga Turkiye sudah bisa memproduksi sendiri mobil listrik, pesawat, kapal, dan satelit. Banyak lagi. Kereta cepat dibangun. Jalan tol baru di mana-mana.
Baca Juga:Cara Mengolah Daun Kelor untuk Mendapatkan Manfaat Terbaik Bagi KesehatanPrinsip Armand
Tapi ekonomi Turkiye lagi dihantam masalah. Terutama tiga tahun terakhir. Harga-harga naik drastis. Inflasinya sampai 40 persen. Mata uang Turkiye merosot tajam.
Itu akibat kebijakan Erdogan yang anti bunga tinggi. Ia mengambil jalan yang bertolak belakang dengan teori ekonomi yang diterapkan di Barat. Bank sentral Turkiye tidak boleh lagi independen. Arus kredit, suku bunga, pengendalian inflasi pindah ke tangan pemerintah.
Di saat ekonomi begitu sulit, Turkiye menampung banyak pengungsi dari Syria. Juga dari Sudan dan Libya. Jumlahnya mencapai 4 juta orang. Mereka mulai kerasan di Turkiye. Mereka ikut memakan kue nasional rakyat Turkiye. Apalagi pemerintah memberi BLT pada para pengungsi itu.
Rakyat Turkiye pun marah. Menjelang Pilpres soal pengungsi menjadi isu politik. Kemal menjanjikan akan memulangkan paksa mereka. Dalam waktu dua tahun. Erdogan juga akan memulangkan mereka. Tapi secara sukarela dan kemanusiaan.
Sebenarnya ada empat capres di sana. Yang satu mengundurkan diri di tahap-tahap akhir: Muharrem Ä°nce. Satunya lagi masih nekat meski tercecer jauh di belakang: Sinan OÄŸan. Ogan adalah calon yang paling muda, 56 tahun. Anggota DPR.
Mengingat ketatnya persaingan, kelihatannya tidak akan ada yang bisa mendapat suara lebih 50 persen. Berarti Pilpresnya akan dua putaran.
Pilpres di sana tidak pakai pasangan. Tidak ada cawapres. Pilpres ini juga sekaligus Pileg: memilih 600 anggota DPR. Daftar calonnya ditentukan oleh partai.