Radarpekalongan.id – Memupuk tanggung jawab pada anak adalah hal wajib yang harus di lakukan oleh orang tua sebagai bekal anak dalam menghadapi masa depannya kelak.
Kamu pasti sering mendengarkan pepatah bahwa “berani berbuat harus bertanggung jawab” bukan? Meski maknanya terdengar mudah namun sebagian orang dewasa masih ada saja yang lalai melakukannya. Agar sejak kecil anak sudah punya sikap tanggung jawab, yuk cari tahu bagaimana memupuk sikap tanggung jawab pada anak.
Cara memupuk tanggung jawab pada anak
Proses memupuk sikap tanggung jawab pada anak harus dilakukan sejak dini, pasalnya proses untuk membentuk sikap anak bertanggung jawab membutuhkan proses yang panjang dan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Baca Juga:Orang Tua Wajib Tahu, Bahaya Pola Asuh Otoriter, Begini Dampak Bagi Perkembangannya!Kota Pekalongan siap sukseskan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.
Selain membutuhkan komunikasi dan konsistensi dari orang tua, terdapat beberapa cara yang bisa kamu kamu ikuti untuk memupuk tanggung jawab pada anak:
- Beri pemahaman tentang tanggung jawab
Cara pertama untuk memupuk tanggung jawab yang pertama adalah memberikan pemahaman tentang tanggung jawab.
Jika anak mulai berulah namun tidak mengakui kesalahan jangan langsung dimarahi dan dibentak.
Pasalnya, jika kamu marah maka anak tidak akan mendengarkan perkataan kamu.
Penjelasan berkaitan sebab-akibat bisa menjadi cara yang efektif untuk memupuk rasa tanggung jawab kepada anak. Apabila anak belum paham dengan penjelasan yang diberikan maka berilah penjelasan yang lebih sederhana.
Selain itu, ingatkan banak agar tidak mengulangi kesalahan yang sudah dilakukan termasuk juga menyalahkan orang lain.
- Ajari anak untuk memecahkan masalah
Ketika anak berusaha melimpahkan kesalahan kepada orang lain, maka orang tua coba mengingatkan tentang bedanya alasan dan penjelasan.
Baca Juga:Sudah Terbukti Khasiatnya, Inilah 7 Kebiasaan Sehat Ala Nabi Muhammad SAW, Kamu Sudah Coba?MTs NU TIRTO Pekalongan Siap Menjuarai Lomba Gudep Mantap Tergiat 2023 tingkat Provinsi
Ini berbeda ya dengan penjelasan agar ia bisa memberikan gambaran kepada orang lain agar memahami situasi yang terjadi saat ini.
Biasanya anak-anak kesulitan untuk membedakannya dan membutuhkan waktu untuk memahami.
Saat ini anak terus saja mencari alasan, maka orang tua harus kembali fokus pada kesalahan.
Tanyakan kembali pada anak apakah ada yang bisa ia lakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.