“Inilah wujud kolaborasi yang sering ditekankan Pak Bupati. Ini bertolak dari pemahaman bahwa penanganan stunting tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah daerah, melainkan butuh dukungan stakeholder lain, termasuk dunia usaha. Dan ketika kami tawarkan, ternyata PT APF sangat menyambut baik program ini,” terang Hendri.
Bupati Dico dan Dandim Kendal saat membuka TMMD Sengkuyung Tahap I 2023. Program ini juga ikut menyasar masalah stunting. (Dok. Istimewa)
Pasca penyerahan bantuan CSR tersebut, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kendal bergerak cepat dengan langsung menyerahkan PMT untuk seluruh sasaran di hari pertama.
Baca Juga:Lantik 3 Kades PAW, Bupati Dico: Jangan Terjebak Rutinitas, Kerja Harus InovatifPendaftaran Bacaleg Ditutup Dini Hari, Baru 10 Parpol yang Daftarkan ke KPU Kendal
Kepedulian PT APF pun bergayung sambut. Karena di waktu yang sama, Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah juga memberikan bantuan berupa 150 kg telur untuk 5 Baduta stunting. Bantuan diserahkan melalui Sania Cahyaningtyas dari Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kendal.
“Sejak awal, kami dari TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) memang berinisiatif menggandeng pelaku usaha yang ada di Kabupaten Kendal untuk berkontribusi dalam penurunan prevalensi stunting melalui penyaluran program CSR. Sebagai wujud dari upaya tersebut, PT Asia Pacific Fibers memberikan CSR bantuan penanganan stunting berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) senilai Rp 30.000.000, dan CSR tersebut ditujukan untuk 10 baduta stunting dari Kecamatan Kaliwungu dan 10 baduta stunting dari Kecamatan Kaliwungu Selatan,” jelas Hendri.
Hendri juga menyebut kolaborasi ini menjadi wujud kerja nyata TPPS Kendal dalam menyukseskan program mengentaskan stunting yang juga menjadi prioritas nasional. Sementara bagi PT APF, ini menjadi kesempatan perdana berkolaborasi dengan Pemkab Kendal melalui penyaluran CSR untuk membantu penanganan stunting.
Albertus Hendri juga memastikan bahwa menu makanan tambahan yang diberikan PT APF bukanlah menu sembarangan, tetapi justru terjamin kualitas gizinya. Pasalnya, menu tersebut memang dirancang Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Kampus Kendal yang khusus diperuntukkan bagi baduta stunting.
“Dan pemberian menu PMT ini juga akan fokus agar efektif. Karena bantuan PMT ini akan diberikan 90 hari tanpa putus, yang sudah dimulai sejak awal Mei. Selain itu, penyaluran ini juga didampingi langsung Penyuluh Keluarga Berencana dan Tim Pendamping Keluarga yang ada di wilayah setempat, jadi semua terjaga,” ujarnya.