PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID– Museum Batik Pekalongan kembali melaunching pameran temporer 2023, dengan turut berkolaborasi dengan para pembatik wanita di Pekalongan yang berlangsung di Museum Batik Setempat, Rabu (17/5/2023).
“Launching pameran temporer kali ini melanjutkan kolaborasi dengan komunitas pembatik Pekalongan. Dan edisi kali ini pembatik ibu-ibu atau wanita,” kata Kepala UPTD Museum Batik Kota Pekalongan, Akhmad Asror.
Pameran temporer Museum batik Pekalongan kali ini menampilkan karya batik dari 7 pembatik wanita di Pekalongan mulai dari karya Umriyah dari Batik Maksium, Fatchiyah A.Kadir dari Batik Tobal, Lianawaty Hidayat dari Batik Ozzy, N.Elawati. AR dari Batik Nggondang, Nurbaeti dari Batik Legenda serta Wulan Utoyo dari Batik Bulan dan Heny Agustina L dari Batik Batik Kraton.
Baca Juga:5 Manfaat Spa Bagi Kesehatan, Tak Hanya Untuk Merawat Kulit Juga Berguna Mengurangi StresPameran Mobil Kia Sonet Diskon DP Mulai 10 Persen
“Ada 7 pembatik ditampilkan dari masing – masing kekhasan dan gayanya. Dan dari 7 pembatik ini tidak berada di satu masa dan ini untuk memperlihatkan bahwa batik ini terregenerasi. Berharap kedepan juga mampu terregenerasi semakin baik,” katanya.
Dijelaskan Asror lebih lanjut, kegiatan pameran temporer yang bertepatan dengan hari museum internasional tersebut diharapkan kedepan museum ini mampu kembali ke internasional.
” Karena museum kita sebenarnya bukan kelas lokal, kita sudah internasional. Disini sudah kita tempelkan sertifikat penghargaan UNESCO. Tentu berharap seluruh lini yang ada di museum ini bisa internasional,” imbuhnya.
Pameran Temporer Museum Batik Pekalongan.
Pamerkan 7 Pembatik Wanita di Pekalongan
Ditempat sama, salah satu pembatik wanita di Pekalongan Wulan Utoyo dari Batik Bulan Pekalongan turut hadir dengan menampilkan 5 karya di pameran temporer Museum Batik Pekalongan.
“5 karya dari batik bulan. Dimana batik bulan sendiri batik tulis khas Pekalongan banget,” kata Wulan.
Dijelaskan Wulan, dari lima karya yang ditampilkan Batik Bulan Pekalongan diantaranya ada di kain sutra yang diberi judul ‘Rusa berlarian di hutan’ hadir di batik sarung dan selendang yang dibuat dengan canting titik dengan durasi sekitar 4 bulan lamanya.
Kemudian karya lain ada, Batik karakteristik oriental khas Pekalongan, Batik Legenda dengan judul ‘Merpati Tak Pernah Ingkar Janji’ dan Batik yang terinspirasi dari cerita siluman ular putih.