Pemicu Kesehatan Mental Remaja (21 thn+) Usai Lebaran, Apakah Bisa Dibilang Aman?

Kesehatan mental remaja
Ilustrasi kecemasan. (jcomp/freepik)
0 Komentar

Komunikasi seringkali menjadi kunci dari segala jenis masalah, sama halnya dengan permasalahan ini. Komunikasikan dengan orang tua mengenai apa saja yang sedang kalian alami belakangan ini, struggle yang sedang kalian hadapi.

Berusahalah untuk terbuka dan jujur apa adanya kepada orang tua, dengan demikian mereka pasti akan cenderung membantu dan membela saat kalian diserang dengan pertanyaan-pertanyaan saat lebaran, karena merekalah yang seharusnya lebih tahu tentang kondisi anaknya.

2. Jauhi lingkungan yang toxic

Lingkungan yang toxic akan semakin memperburuk kondisi mental kalian. Jauhi lingkungan tersebut dan mulailah beralih ke lingkungan yang positif. Carilah teman seperjuangan versi kalian sendiri, mereka dengan proses yang serupa akan cenderung saling support dan saling membantu satu sama lain.

Baca Juga:8 Gejala Sipilis pada Wanita, Wajib Waspada Sebelum Terlambat!Pedoman Stem Cell

Sedikit tips di atas mengajarkan bahwa pertanyaan-pertanyaan saat momen lebaran tidak akan menjadi hal pemicu ketidaksehatan mental bagi remaja, apabila mereka kita dapat menyikapinya dengan bijak.

Cobalah dengan kita yang memulai kearah obrolan yang lebih positif, bebicara tentang nastar mungking? tentang rasanya atau tentang bentuknya, percayalah bahwa itu akan menjadi obrolan yang sangat menarik.

Dan yang paling penting adalah bagaimana cara kita menyikapinya sebagai seorang remaja yang beranjak dewasa, jangan terlalu dibawa hati karena sejatinya mereka yang bertanya hanya ingin berbagi stres dan menertawainya bersama-sama.

Demikianlah beberapa hal yang berpotensi bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental remaja dan beberapa tips untuk meminimalisirnya. (*)

Sumber gambar utama: Image by jcomp on Freepik

0 Komentar