RADARPEKALONGAN.ID – Minat sekolah di PAUD di Kabupaten Kendal dinilai masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari data Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang masih berada di kisaran 50 an persen.
Mengacu data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal, Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kendal ternyata baru mencapai 56 persen. Padahal idealnya APK ini bisa mendekati angka 100 persen, mengingat sejumlah SD mensyaratkan calon siswanya harus sudah lulus PAUD.
Tangkapan layar subdomain Disdikbud Kendal
Plt Kepala Bidang Pembinaan Paud dan Pendidikan Nonformal, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Sulardi mengatakan bahwa tingkat APK yang masih rendah ini setidaknya karena tiga faktor, yakni minat dan kesadaran masih rendah, kedua karena ketidakmampuan ekonomi, dan ketiga karena kendala akses jarak.
Baca Juga:3 Pesan Keumatan dari Arena Musyda Muhammadiyah Kota Pekalongan, Wajib Tindak Lanjut!1.004 Calhaj Kendal Pasti Berangkat Haji Tahun Ini, 176 Jamaah Ternyata ASN
“Masih banyak masyarakat yang tidak mau dan tidak mampu menyekolahkan anaknya di Paud. Masyarakat enggan menyekolahkan anaknya di Paud bisa juga karena kendala akses, seperti di wilayah pelosok desa,” ungkap Sulardi, Senin (22/3/2033).
Minat Sekolah di PAUD Mulai Menggeliat
Namun demikian, dinamika pendidikan anak usia dini di berbagai wilayah justru mulai berubah. Diyakini, minat sekolah di PAUD mulai menggeliat dan naik dengan sendirinya dalam beberapa tahun ke depan.
Sebab, seiring waktu tren keberminatan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di jenjang PAUD juga terus mengalami peningkatan. Jumlah anak yang bersekolah PAUD terus meningkat.
Ketua PC Muslimat NU Kendal, Niken Larasati, pun membenarkan hal ini. Menurutnya, minat sekolah di PAUD terus menggeliat dan menunjukkan tren meningkat. terlebih, jumlah lembaga PAUD juga cukup banyak.
Sebagai contoh, lembaga PAUD di bawah naungan Muslimat NU Kendal saja ada sebanyak 160 sekolah. Berdasarkan laporan dari lembaga-lembaga PAUD tersebut, di tahun ini jumlah muridnya pun mengalami peningkatan.
“Alhamdulillah, berdasarkan laporan yang saya terima, tahun ini data murid di lembaga Paud Muslimat NU, jumlahnya bertambah. Artinya minat seklah di PAUD memang mulai menggeliat,” ujar Niken.