KAJEN,Radarpekalongan.id – Tradisi cukur rambut bajang di Desa Bedagung, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, sudah ada sejak zaman dulu. Namun tak pernah terekspose. Padahal, tradisi ini pun memiliki keunikan yang bisa diangkat untuk mendukung pengembangan wisata alam di desa di wilayah pegunungan Kabupaten Pekalongan ini.
Fajar Maulana (7), anak berambut bajang foto bersama sebelum dicukur (Hadi Waluyo)
Tradisi cukur rambut bajang di Desa Bedagung digelar masyarakat desa setempat dalam Festival Budaya Adat Cukur Rambut Bajang Desa Bedagung, Jumat (19/5/2023). Ritual ini dipusatkan di Taman Pinus Hutan Bedagung, atau di sekitar Camping Ground Jungle What di desa itu.
Baca Juga:Rumah Warga di Ambokembang Gang 12 Terbakar, Gara-gara Anak Main Korek Api, Kobaran Api Membakar Kasur hingga Atap RumahBabinsa Wangkelang Antusias Ajak Warga Sukseskan TMMD Reguler 116
Rangkaian acara tradisi cukur rambut bajang di Desa Bedagung diawali dengan mengiring bocah berambut bajang bernama Fajar Maulana (7) dari rumahnya menuju Kali Tempur. Jarak Kali Tempur ke rumahnya sekitar 50 meter. Setelah sampai di sungai, Fajar dimandikan di sungai yang airnya jernih dan segar, dan dilanjutkan dengan selamatan jajan atau jadah pasar serta daging kambing sebagai syarat untuk melangsungkan pemotongan rambut bajang.
Setelah selesai dimandikan, Fajar yang diiring puluhan warga Dukuh Bedagung, Desa Bedagung berjalan menuju Taman Pinus untuk melangsungkan proses pemotongan rambut.
Sebelum dicukur, anak berambut bajang dimandikan di Kali Tempur (Hadi Waluyo)
Panitia pelaksana tradisi cukur rambut bajang di Desa Bedagung, Muhammad Thoifi, pada Radarpekalongan.id, menuturkan, tradisi potong rambut bajang atau rambut gimbal sebetulnya telah ada sejak zaman dahulu. Karena memang banyak anak-anak di Desa Bedagung yang berambut bajang atau gimbal. Untuk saat ini saja ada belasan anak di desa ini berambut gimbal.
Cukur Rambut Bajang di Desa Bedagung Tradisi Leluhur
Tradisi cukur rambut bajang di Desa Bedagung memang baru kali ini diperkenalkan secara luas. Terkait pemotongan rambut bajang ini diakuinya harus melalui tata cara yang telah diatur oleh leluhur, tidak sembarangan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari hal-hal buruk di kemudian hari.