RADARPEKALONGAN.ID – Kabupaten Kendal dikenal sebagai salah satu daerah di Jawa Tengah dengan persebaran pekerja migran Indonesia (PMI) yang tinggi. Bahkan jumlah penempatan pekerja migran Kendal tertinggi kedua di Jateng.
Data dan permasalahan terkait pekerja migran Kendal ini disampaikan Bupati Kendal, Dico M Ganinduto di hadapan Komisi IX DPR RI melakukan Kunjungan Kerja dalam rangka Pengawasan Peran Pemerintah Daerah terhadap Perlindungan PMI di Kabupaten Kendal, Rabu (24/5/2023), di Gedung Ngesti Widhi Kabupaten Kendal.
Adapun rombongan Komisi IX dipimpin oleh Rahmat Handoyo. Kunjungan ini juga dihadiri Tenaga Ahli Bidang Ketenagakerjaan, Muhammad Rizki Ramadhan, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jateng dan DIY, Cahyaning Indriasari, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda, Multanti, Kepala Kantor Imigrasi Semarang, Guntur Sahaf, BP3MI, Direktur Penempatan Kawasan Amerika dan Pasific, Mukharom, dan Direktur Bina Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Rendra Setiawan.
Baca Juga:315 Pendekar Muda Tapak Suci se Jateng Turun Gunung, Ramaikan Kejurwil TSPM Remaja 2023[PUISI] Batik
Bupati Dico memaparkan data pekerja migran Kendal di hadapan Komisi IX DPR RI. (Foto: Portal Pemkab Kendal)
Dalam pemaparannya, Bupati Kendal Ganinduto menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal Tahun 2022 tercatat meningkat sebesar 1,84 menjadi 5,694 dari tahun sebelumnya. Angkatan Kerja mencapai 565.936 jiwa dan tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 73,444. Sedangkan tingkat Pengangguran sebanyak 7,344 pada tahun 2022 berdasarkan Survei dari TNP2K dan Kabupaten Kendal dalam angka tahun 2023.
Data indikator makro daerah itu menjadi pengantar sebelum Bupati Dico menyampaikan tingginya jumlah pekerja migran Kendal yang ditempatkan di sejumlah negara. Sementara tren jumlahnya bisa dilihat dalam 3 tahun terakhir jumlah penempatan PMI ke luar negeri, di mana tahun 2021 sebanyak 2.655, lalu meningkat pesat (lebih dari 100 persen) di tahun 2022 menjadi 5.235.
Sementara di tahun 2023 ini, jumlah penempatan pekerja migran Kendal mengalami sedikit penurunan meski masih tinggi, yakni menjadi sebanyak 5.099. Dari jumlah tersebut, tujuan penempatan tertinggi adalah Taiwan dengan 1.558 PMI, disusul Hongkong 1514 PMI, dan Singapura sebanyak 448 PMI.
“Jadi pekerja migran Kendal ini merupakan tertinggi kedua di Jawa Tengah,” tukas Dico.
Terhadap tingginya jumlah pekerja migran Kendal ini, Bupati pun menyampaikan sejumlah program strategis Pemkab Kendal dalam ikhtiar memberikan perlindungan terhadap para warganya yang menjadi PMI. Program itu antara lain sosialisasi prosedur dan mekanisme penempatan luar negeri bagi masyarakat dan calon pekerja migran Indonesia, dan bekerjasama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk menyelenggarakan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) bagi CPMI, serta melakukan pembinaan dan monitoring secara berkala terhadap Lembaga yang terlibat, baik Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) maupun BLKLN (Balai Latihan Kerja Luar Negeri).