Maraknya Tawuran Remaja, Begini Pentingnya Peran Keluarga dan Pola Asuh Orang Tua untuk Mencegahnya!

Tawuran
Pentingnya peran keluarga dna pola asuh orang tua ( foto ; freepik.com)
0 Komentar

Di sisi lain, remaja juga memiliki darah muda yang eksplosif. Namun pada kenyataannya hal ini dapat diatasi dengan mengajarkan dampaknya bagi mereka.

Bagaimana mereka menyelesaikan masalah dengan konflik seperti pertengkaran atau tawuran hanya mencerminkan kurangnya pengetahuan dan pengalaman mereka.

Mereka belum merasakan dampaknya, sehingga diperlukan edukasi. Pendidikan yang diberikan harus baik dan benar sehingga dapat masuk ke dalam pikiran anak.

Baca Juga:Cegah Anak Terlibat Tindak Kekerasan, Begini Caranya!Bagaimana Cara Menjelaskan Pornografi Kepada Anak Sekolah Dasar?

Menghukum tanpa menyakiti harga diri anak

Hukuman yang tepat adalah hukuman yang disepakati. Harus ada ketentuan yang jelas tentang apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam keluarga. Sehingga ketika anak melakukan pelanggaran, mereka tahu bahwa mereka melakukan pelanggaran dan mereka sudah mengetahui konsekuensi apa yang akan mereka hadapi.

Hukuman yang cocok adalah yang telah disepakati sebelum kejahatan dilakukan dan bentuknya bukan hukuman fisik. Karena jika hukumannya berupa hukuman fisik, anak akan fokus pada rasa sakit yang dirasakannya dan malah menyalahkan orang tua yang menghukumnya. Ini mengarah pada fakta bahwa anak tidak memahami kesalahannya.

Kekerasan bukanlah hukuman yang dianjurkan. Hukuman harus dijadikan sebagai penyadaran dan tempat untuk mendidik anak bahwa apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan.

Padahal, menghilangkan atau mengurangi sesuatu yang disukainya, seperti menyita ponselnya atau mengurangi pengeluaran, sudah cukup untuk membuat anak berhati-hati dan memahami konsekuensi dari tindakannya.

Bagaimana menghadapi anak yang suka tawuran

Anak-anak yang berhadapan dengan hukum biasanya berakhir dengan masa percobaan atau penahanan remaja. Dalam hal ini, orang tua harus tunduk pada anak mereka sehingga dia memahami konsekuensi dari perilakunya.Tapi yang terpenting di saat seperti ini adalah orang tua jangan jauh-jauh dari anaknya. Berada di pusat rehabilitasi bukanlah hal yang mudah bagi anak-anak, sehingga membutuhkan dukungan orang tua.

Mereka harus menjalani hukuman untuk memahami kesalahan dan memiliki efek jera. Tetapi bahkan sebagai anak-anak, mereka membutuhkan tempat untuk kembali. Orang tua juga harus membuka tangan mereka sebanyak mungkin untuk memberi anak mereka kesempatan kedua. Tawarkan dukungan dan bimbingan untuk menjalani kehidupan yang lebih benar di masa depan.

0 Komentar