Maka, katanya, Jokowi masih terus mengusahakan agar Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar bisa berpasangan. Tentu tidak mudah. Tapi, katanya, masih cukup waktu. Masih ada lima bulan untuk terus mengupayakannya.
Pikiran yang seperti itu juga yang dianut Ogan sampai akhirnya pilih mendukung Erdogan. Ternyata Ogan seorang negarawan. Pikirannya bukan sebatas menang dan berkuasa, tapi ketika bisa berkuasa harus bisa berbuat banyak untuk kebaikan negara.
Di lain pihak Kemal seperti alat kukus. Tenang. Lambat. Jernih. Kalau bicara tidak pernah ngegas. Pun dalam keadaan jengkel. Kemal sampai mendapat julukan Gandhi-nya Turki.
Baca Juga:Owh, Sampai di Magelang Bhikkhu Thudong Akan Mengikuti Acara ini, Simak RangkaiannyaDoa Mathur
Kemal orang pedalaman timur Turkiye. Pun istrinya. Satu daerah. Tapi kalah di pedalaman. Erdogan orang kota. Lahir di Istanbul. Kalah di perkotaan.
Bisa jadi penentu kemenangan hari ini justru pemilih yang tinggal di Jerman. Hampir tiga juta sendiri. Mereka memihak Kemal.
Banyak orang Turkiye yang ingin Erdogan saatu masa jabatan lagi. Agar Turkiye yang begitu maju tidak belok arah pembangunannya.
Pun Turkiye ternyata perlu teflon. (Dahlan Iskan)