PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Untuk mewujudkan lansia tangguh di momen memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) atau Hari Lansia Nasional yang jatuh pada 29 Mei, Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Kota Pekalonganmengajak masyarakat untuk menyadari pentingnya apresiasi terhadap perannya dalam pembangunan daerah dan mendorong para lansia untuk bisa hidup berdaya, produktif, sehat dan bahagia.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi melalui penata kependudukan dan keluarga berencana muda, Niken Soerwiratrini.
Ia menuturkan bahwa sekarang usia harapan hidup di Indonesia semakin meningkat yakni 75 tahun, artinya jumlah lansia tangguh juga semakin bertambah.
Baca Juga:Waspadai Bahaya Penyakit Zoonosis dan Infeksius BaruKiat 300 Kader Kesehatan Kota Pekalongan Menghadapi Merebaknya Kasus DBD
“Menyadari hal itu, kami tentu ingin lansia bisa terus berkualitas, bisa mandiri tidak terlalu bergantung dan membebani mereka yang masih muda, mandiri, tangguh dan berkualitas,” tuturnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/5/2023).
Para Lansia di Kota Pekalongan memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) atau Hari Lansia Nasional yang jatuh pada 29 Mei.(Radarpekalongan.id/kominfo)
Dikatakan Niken, sejumlah upaya telah dibentuk oleh Pemerintah Daerah melalui OPD terkait seperti Dinas Kesehatan melalui posyandu lansia dan BKKBN lewat Bina Keluarga Lansia (BKL).
“Kedua upaya tadi sasarannya sama namun beda penanganan, kalau posyandu lansia untuk fisik kesehatan secara menyeluruh sedangkan BKL untuk keluarga lansia yang mendampingi lansia tersebut lansia tetap dihargai dalam keluarga dan tetap dilibatkan,” sambungnya.
Wujudkan Lansia Tangguh di Momen HLUN 2023
Niken menyebutkan jumlah BKL dari 4 Kecamatan yakni 8 BKL, dimana 2 diantaranya sudah melakukan pengembangan di dalam kegiatannya dengan membentuk Sekolah Lansia (Sela) yakni BKL Anggrek dan BKL Qonitatun Nisa.
“Alhamdulillah setelah dibentuk pada Agustus 2022, Sela Anggrek berhasil mewisuda 28 siswa lansianya, di tahun 2023 mengembangkan peserta baru sekarang 26 di BKL Anggrek dan Qonitatun Nisa 43 siswa,” jelasnya.
Ditambahkan Niken, saat ini jumlah lansia di kota Pekalongan 25.480 dari total populasi 264.439. Melihat jumlah tersebut, pihaknya terus berkomitmen untuk mengoptimalkan peran BKL dan Sela dengan memperhatikan 7 dimensi perawatan diantaranya spiritual, sosial, emosional, fisik, intelektual, profesional dan vokasional, serta lingkungan guna mewujudkan lansia tangguh. (dur)