Diskusi bersama soal toleransi Gus Dur (Ibad, Radar Pekalongan)
“Maka saya kira aturan pembatasan speaker masjid ini sangat penting. Sebagai upaya menjaga toleransi dalam beragama,” tambah Adhim.
Sementara itu pendeta GKI Pekalongan Dwi Argo menyampaikan tentang kesan pertama terhadap Jaringan Gusdurian Pekalongan.
Menurutnya kesan Gusdurian yang muncul adalah nilai positif, baik, hangat, dan menjunjung tinggi kemanusiaan.
Baca Juga:8 Rekomendasi Mie Ayam Terdekat di Pekalongan Rasanya Dijamin Maknyus Murah HarganyaAJAIB ! Kombinasi Air Mawar dan Air Wudu Bikin Wajah kamu Glowing, Begini 5 Caranya
Karena ia mendapat cerita dari banyak teman pendeta di kota-kota mana pun, terutama yang GKI dan GKJ. Itu mereka hampir selalu ikut terlibat dalam jaringan gusdurian itu.
“Di Solo lah, di Semarang, Purwokerto, dan Jaringan Gusdurian itu saya lihat asyik ya, makanya saya tanya di Pekalongan ada nggak, saya tanya mas Amir dan sebagainya.
Nilai Penting Gusdurian Pekalongan
Saya sangat senang ketika bisa diajak oleh teman-teman untuk berkumpul. saya nggak menolak ajakan dari mas Amir, karena saya memang sudah punya ketertarikan lama terhadap Jaringan Gusdurian,” ucapnya.
Dilanjutkan, tidak hanya soal diskusi-diskusi tapi yang dominan yang dilihat lewat cerita teman-teman soal toleransi.
Ketika Jaringan Gusdurian Pekalongan ini saling berkunjung lintas agama, lintas suku, lintas golongan, bahkan orang penghayat kepercayaan, kemudian mereka mengerjakan proyek atau diskusi bersama.
“Sehingga saya tertarik karena ini bukan sekedar ranah pemahaman atau kognitif saja tapi pada gerakan dan perjuangan bersama dan sangat kentara.”
Jaringan Gusdurian tidak menunjukkan dominasi agama Islam saja, meskipun ya notabene Gus Dur itu Islam, tapi semangat Gus Dur itu yang kemudian menonjol,”imbuhnya.
Baca Juga:Cara Mendapatkan Tiket VIP Pertandingan Indonesia vs Argentina 19 Juni 2023Rekomendasi Warna Honda Scoopy 2022 yang Elegan dan Kece
Sebagai umat Islam sudah selayaknya kita meneladani sikap dari tokoh besar Indonesia. Gusdur adalah salah satu negarawan terbaik yang pernah ada di Indonesia.
Walau pada akhir jabatannya sebagai presiden digulingkan pada saat itu. Tapi sikap beliau, dedikasi beliau untuk Indonesia luar biasa sekali.
Begitulah pertemuan sore kemarin bersama Gusdurian Pekalongan mendiskusikan tentang nilai-nilai yang diajarkan oleh Presiden keempat KH. Abdurrahman Wahid. Itulah diskusi sore kemarin bersama tokoh ulama dan Agamawan Pekalongan. (*)