Perasaan itu rumit, terutama untuk anak berusia 4 tahun yang tidak mengerti mengapa kamu tidak membiarkan mereka makan kue lagi atau anak berusia 8 tahun yang kesal karena kamu dipanggil untuk bekerja dan kamu harus meninggalkan taman bermain lebih awal. Karenanya, kamu perlu mengajari anak tentang perasaan mereka.
Sulit untuk mengajari anak tentang perasaan mereka karena ini adalah konsep yang cukup abstrak. Sulit untuk menggambarkan bagaimana rasanya menjadi sedih, takut, atau gembira. Penting untuk mulai mengajari anak-anak tentang emosi mereka sedini mungkin karena perasaan mereka memengaruhi setiap pilihan yang mereka buat.
Anak-anak yang memahami emosi mereka cenderung bertindak dengan menggunakan amarah, agresi, dan pembangkangan untuk mengekspresikan diri. Seorang anak yang bisa berkata, “Aku marah padamu”, kecil kemungkinannya untuk memukul. Dan seorang anak yang dapat berkata, “Itu menyakiti perasaanku”, lebih siap untuk menyelesaikan konflik dengan damai.
Baca Juga:5 Langkah untuk Mengajari Anak Cara Mengendalikan AmarahMemilih Backstreet? Ketahui 6 Tanda Kamu Bisa Mulai Mengumumkan Hubuganmu
Mengajari anak tentang perasaan mereka akan membantu mereka menjadi kuat secara mental. Anak-anak yang memahami emosi mereka dan memiliki keterampilan untuk menghadapinya akan percaya diri bahwa mereka dapat menangani apa pun yang terjadi dalam hidup mereka.
Bagaimana Kamu Bisa Mengajari Anak Tentang Perasaan Mereka?
Sebutkan Perasaan Anakmu
Ajari anak prasekolah kata-kata perasaan dasar seperti senang, marah, sedih, dan takut. Anak-anak yang lebih besar dapat memperoleh manfaat dari mempelajari kata-kata perasaan yang lebih kompleks seperti frustrasi, kecewa, dan gugup.
Cara yang bagus untuk mengajari anak tentang perasaan mereka adalah dengan mendiskusikan bagaimana perasaan karakter dalam buku atau acara TV. Berhenti sejenak untuk bertanya, “Menurutmu, bagaimana perasaannya saat ini?” Kemudian, diskusikan berbagai perasaan yang mungkin dialami tokoh tersebut dan alasannya.
Membicarakan perasaan orang lain juga mengajarkan empati. Anak-anak kecil mengira dunia berputar di sekitar mereka, sehingga bisa menjadi pengalaman yang membuka mata bagi mereka untuk mengetahui bahwa orang lain juga memiliki perasaan. Jika anakmu tahu bahwa mendorong temannya ke tanah dapat membuat temannya marah dan sedih, kemungkinan kecil dia akan melakukannya.