RADARPEKALONGAN.ID – Mie Sedaap sudah sejak lama mendunia karena rasanya yang enak dan aman. Tapi kabar buruk datang dari luar negeri yang mengabarkan mie ini mengandung bahan berbahaya.
Ada beberapa alasan kenapa Mie Sedaap ini dilarang karena berdasarkan Kementerian Kesehatan Taiwan ternyata mengandung senyawa yang berbahaya. Ada dua produk yang terindikasi mengandung zat senyawa berbahaya.
Sedangkan dua yang lainnya, telah memasuki masa kadaluarsa sehingga kalau dimakan pasti berdampak buruk pada kesehatan.
Baca Juga:TERCANDU-CANDU! 5 Indomie Goreng Rasa Paling Nikmat3 Macam Mie Nyemek Bikin Ngiler Kalau Lagi Hujan
Imbas dari temuan tersebut membuat pemerintah Taiwan melalui Kemenkesnya meminta para pengecer produk Mie Sedaap menarik dari rak toko-toko penjual.
Tak hanya itu pula Pemerintah Taiwan dalam melindungi hak kesehatan konsumen. Pasalnya para importir didenda atas kelalaiannya dengan nilai sebesar 60 dolar Taiwan atau 29 juta rupiah. Hingg yang paling besar 200 dolar taiwan atau setara dengan 97 triliun rupiah
Sebagai informasi lebih detailnya lagi,Inilah Produk Mie Instan Indonesia yang Dilarang di Taiwan.
1. Mie Sedaap Soto
Kemenkes Taiwan melarang peredaran mie instan Sedaap (Disway.id)
Sedih sekali harus menerima kabar buruk pelarangan produk mie Instan paling lezat di dunia itu pada 6 Mei lalu. Dilansir dari Disway.id bahwa Badan Pangan Singapura (SFA), sempat menarik Mie isntan ini dari peredaran Oktober lalu.
Dalam penemuan SFA terkait dengan Mie Sedaap yang asli produk dari Indonesia tersebut ditemukan zat senyawa berbahaya. Dimana ditemukan kandungan Etilen Oksida.
SFA setelah berjalannya waktu telah menarik produk tersebut dari pasaran pada 11 Desember 2022 karena sudah memasuki masa kadaluarwa. Tapi SFA tetap akan melakukan pengujian lanjut mie instan ini bekerjasama dengan importir dan otoritas Indonesia.
Baca Juga:Harga Mie Tek Tek di 6 Tempat Nongkrong PekalonganHarga Mie Gacoan Pekalongan Beserta 3 Macam Menunya
2. Mie Sedaap Curry
Selain itu SFA menarik produk mie instan lainnya karena telah mencapai masa tenggat kadaluarsa pada Februari lalu. Untuk menghindari adanya kandungan yang berbahaya yang bisa menimbulkan bahaya kesehatan.