Jika hubunganmu seperti rollercoaster, otakmu merespons ke puncak dan lembah dengan serangkaian bahan kimia seperti oksitosin dan dopamin karena otak sangat membutuhkan keterikatan. Cinta terasa adiktif. Para peneliti dalam studi Harvard menemukan bahwa perilaku obsesif-kompulsif bisa menjadi sepupu dekat dengan cinta.
Khususnya, studi lain menunjukkan bahwa ikatan cinta dan ketergantungan zat memiliki profil psikologis yang serupa karena kawin dan kecanduan menimbulkan aktivitas neurokimia yang serupa di dalam sirkuit penghargaan di otak.
Dengan karmic relationship, sering kali ada kupu-kupu yang berdebar-debar, obsesi yang menguras tenaga, dan kualitas yang hampir kompulsif pada hubungan saat hal itu memunculkan pemicu terbesarmu dan kamu bertengkar lagi dan lagi tanpa resolusi. Kamu mungkin merasa sulit untuk menjauh dari pasanganmu, bahkan ketika hubungan tersebut berubah menjadi toksisitas.
Baca Juga:8 Karakteristik Generasi Stroberi, Tanda Kamu Miliki Kepribadian yang Lemah3 Cara Bentuk Generasi Stroberi yang Lebih Kuat, Hapus Kata Rapuh dari Gen-Z
Tanda Umum dan Karakteristik Hubungan Karma
Hubungan karma didasarkan pada karma—di mana kamu merasa ada sesuatu yang belum selesai yang harus kamu selesaikan dalam hidup ini. Jika kamu bertanya-tanya apakah ini terjadi dengan pasanganmu, berikut adalah beberapa penanda yang jelas bahwa kamu terlibat dalam karmic relationship.
Emosi Intens
Saat kamu berada dalam karmic relationship, Sultan mengatakan kamu mungkin merasakan keakraban atau deja vu.
“Kamu mungkin bertemu seseorang dan merasa seolah-olah kamu pernah mengalami momen ini sebelumnya,” lanjutnya. “Kamu mungkin tiba-tiba memiliki emosi yang kuat dan intens tentang orang tersebut dengan sangat cepat.”
Karena sangat memabukkan, hubungan itu mungkin terasa seperti memang seharusnya. Hubunganmu mungkin menyerupai roman angin puyuh di awal sebelum menjadi intensitas berat yang menembus keseluruhan hubungan.
Dinamika Turbulen
Hubungan karma diwarnai dengan nuansa rollercoaster yang jelas, pekerja sosial klinis berlisensi, Jennifer Surak, pendiri catatan Jade Psychotherapy. Karena ada begitu banyak suka dan duka diselingi dengan perilaku yang terkadang beracun, hubungan tersebut terasa adiktif dan kodependen.
Setiap pertarungan terasa seperti titik puncaknya. Kamu menekan tombol satu sama lain. Kamu sangat mencintai mereka tetapi kamu juga tidak bisa tidak melihat semua tanda bahaya. Miskomunikasi dan perasaan tidak terlihat terus-menerus mengganggu hubunganmu. “Memiliki dinamika seperti ini adalah resep untuk turbulensi yang seringkali terlihat seperti hubungan yang kasar,” katanya.