Sensasi menegangkan, menakutkan, dan sejenisnya bukan lagi hal yang asing untuk ditemui ketika kita menonton film horor. Akan tetapi, produksi film genre ini yang tidak ada habisnya, menunjukkan bahwa hal tersebut tidak lantas membumihanguskan penyuka film horor.
Banyak penyuka film horor yang justru mencari sensasi tersebut ketika menyaksikan adegan-adegan di dalamnya, termasuk jump scare yang bertebaran.
Namun, tentu saja, tidak semua orang menyukai film horor. Itu sebabnya artikel ini akan membahas perbedaan yang dimiliki setiap individu yang dapat menjelaskan siapa yang tertarik hingga menjadi penyuka film horor dan siapa yang tidak.
Baca Juga:Film Horor Bikin Kaget dan Takut, 3 Alasan Kenapa Orang Tetap Mau NontonMengapa Penting Memiliki Work-Life Balance? Ketahui Maknanya di Sini!
Terakhir, artikel ini juga akan mengakhiri dengan melihat potensi terapeutik dari mengonsumsi horor. Yakni apakah penyuka film horor dapat mendapatkan manfaat terapi ketika menikmati film dengan genre tersebut.
Siapakah Penyuka Film Horor?
Tidak semua orang menyukai film horor. Bahkan, banyak yang sebisa mungkin menjauh dari genre tersebut dengan berbagai alasan, mulai dari tidak ingin dikagetkan dengan berbagai macam adegan di dalamnya, hingga takut akan kemungkinan mendapatkan pengalaman mistis di dunia nyata.
Psikologi telah memberikan beberapa wawasan tentang perbedaan individu yang membuat seseorang lebih cenderung menjadi penyuka film horor.
Orang yang Mencari Sensasi
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang memiliki sifat mencari sensasi cenderung merupakan penyuka film horor.
Pencarian sensasi adalah kecenderungan untuk mencari pengalaman baru, berisiko, atau intens. Orang yang tinggi dalam pencarian sensasi cenderung mengalami emosi positif ketika mereka memiliki pengalaman yang sangat merangsang, bahkan jika pengalaman itu negatif.
Akibatnya, para pencari sensasi terpikat untuk menikmati pengalaman menggairahkan dari film-film horor dengan cara yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang rendah sifat ini.
Orang Dengan Tingkat Empati Lebih Rendah
Orang-orang dengan sifat empati yang lebih rendah juga cenderung menjadi penyuka film horor karena mereka tidak terlalu terpengaruh oleh penderitaan yang ditampilkan di layar.
Baca Juga:Work-Life Balance Nggak Cuma Buat Orang Kaya! Ini 12 Cara Membangunnya3 Tanda Kamu Berada dalam Hubungan Karma
Itu tidak berarti orang yang lebih tinggi dalam empati tidak menikmati apa pun tentang film horor. Meskipun mereka mungkin menghindar dari film horor karena rasa sakit dan penderitaan yang mereka gambarkan, jika mereka mengkonsumsi film horor, mereka menikmati bahaya dan keseruan ceritanya, serta film horor yang memiliki akhir yang bahagia.