Oleh : Tadzkirotunnuha
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah peneliti paparkan bahwa implementasi pendidikan karakter melalui program pembiasaan di MI Salafiyah Karanganyar 01 bahwa pembiasaan-pembiasaan yang telah dilaksanakan meliputi beberapa hal baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Pembiasaan tersebut diantaranya adalah:
- Membaca Do’a Sebelum dan Sesudah Kegiatan Belajar
Kegiatan do’a sebelum dan sesudah belajar merupakan salah satu pembiasaan yang dilakukan di MI Salafiyah Karanganyar 01. Do’a meliputi asma’ul khusna, do’a belajar, do’a untuk guru dan orang tua, tadarus Qur’an serta sholawat nariyah. Kegiatan do’a pagi dilakukan didalam kelasnya masing-masing.
Menurut peneliti membaca do’a sebelum dan sesudah kegiatan belajar sesuai dengan nilai-nilai keluhuran yang menjadi karakter bangsa salah satunya nilai religius dan cinta Tuhan Yang Maha Esa. Nilai religius dan cinta Tuhan YME yaitu menyikapi hidup yang berupa kenikmatan dan kesenangan ataupun penderitaan dan kesusahan diyakininya sebagai suratan yang di kehendaki Tuhan YME sebagai pemegang kodrat maupun irodat-Nya. Oleh karena itu karakter bangsa Indonesia dengan cara berserah diri dan selalu siap menerima dengan ikhlas tanpa menyalahkan orang lain ataupun berdusta kepada Tuhan YME.
Baca Juga:Jemaah Haji Indonesia di Madinah Dipastikan Tidak Terlantar15 Pasangan Calon Pengantin Diberikan Bimbingan Perkawinan di Kesesi
Menurut hasil wawancara dan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa MI Salafiyah Karanganyar 01 sudah mampu mengimplemntasikan pendidikan karakter melalui program pembiasaan membaca do’a sebelum dan sesudah kegiatan belajar.
- Melakukan Sholat Berjamaah
Kegiatan sholat berjamaah merupakan salah satu pembiasaan yang dilakukan di MI Salafiyah Karanganyar 01. Kegiatan sholat berjamaah meliputi kegiatan sholat dhuha berjamaah dan sholat dhuhur berjamaah. Dengan adanya pembiasaan sholat jamaah sedikit demi sedikit anak-anak akan memiliki kesadaran untuk melaksanakan sholat jamaah secara mandiri.
Menurut peneliti kegiatan sholat berjamaah sesuai dengan pilar-pilar karakter yaitu Religius dan gemar membaca, kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran (amanah), disiplin toleransi, kedamaian dan kesatuan. merasakan dan mencintai kebaikan menjadi suatu alat yang bisa membuat orang senantiasa mau berbuat suatu kebaikan. Dengan cara demikian akan tumbuh kesadaran bahwa orang mau melakukan perilaku kebaikan karena dia cinta dengan perilaku kebaikan itu. Setelah terbiasa melakukan kebaikan, maka akan berubah menjadi kebiasaan.