PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – DPRD Kota Pekalongan akan menggelar rapat bersama dinas terkait perihal kondisi tanggul raksasa yang limpas di beberapa titik. Diketahui, kondisi itu mengakibatkan banjir rob kembali menggenangi sejumlah kelurahan yang sebelumnya sudah kering.
Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir mengatakan, pihaknya sudah sering menyampaikan bahwa tanggul tersebut perlu perhatian khusus.
Sebab struktur bangunannya bukan merupakan bangunan permanen melainkan tanah merah yang hanya diberi pondasi di satu sisi.
Baca Juga:BI Tegal Luncurkan Program QRIS untuk 1.000 Rumah IbadahBantuan Program Pemberdayaan UMKM Lazismu Kota Pekalongan Disalurkan kepada 3 Pelaku UMKM
Apalagi kondisi rob yang semakin parah, disertai penurunan muka tanah yang masif, mengakibatkan perkiraan usia fungsional tanggul menjadi lebih pendek dari pada yang direncanakan.
“Proyeksi tanggul untuk bertahan antara 10 sampai 15 tahun, ini mungkin masuk tahun kelima tapi sudah tidak mampu menahan rob di pesisir Kota Pekalongan. Ini menjadi perhatian kami, saya selaku ketua DPRD dan mewakili teman-teman berharap ke depan tanggul ini bisa menjadi perhatian,”
“Kami akan gelar rapat dalam waktu dekat bersama dinas terkait untuk mengetahui bagaimana penanganannya karena jika tanggul ini rusak dampaknya (rob) akan membanjiri banyak kelurahan terutama di Utara dan Barat,” tutur Azmi yang ditemui usai kegiatan Rapat Paripurna DPRD, Senin (19/6/2023).
Tanggul Raksasa yang Limpas Perlu Penanganan Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Sehingga untuk kondisi tanggul raksasa yang limpas, diperlukan penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
Penanganan jangka pendek diperlukan untuk mengatasi sementara kerusakan tanggul raksasa yang limpas. Sedangkan penanganan jangka panjang, harus direncanakan dengan matang termasuk penganggaran untuk perawatan tanggul.
“Alhamdulillah di satu sisi, Kota Pekalongan mendapatkan bantua proyek penanganan rob senilai Rp1,2 triliun yang bisa menangani banjir rob di bagian timur. Tapi kalau dianggap selesai dan di daerah Panjang (tanggul raksasa) tidak dilanjutkan penanganannya, maka selesai satu masalah akan timbul masalah lagi. Nah tren ini harus diperhatikan dan tentu kami akan sampaikan ke Bappeda selaku perencana pembangunan agar ke depan lebih komperhensif dalam rangka meminimalisir risiko-risiko yang mungkin timbul,” jelasnya.