KOTA, Radarpekalongan.id – Universitas Pekalongan menerjunkan 244 mahasiswa KKN Tematik di beberapa wilayah di Kota dan Kabupaten Pekalongan.
Lantas, apa tujuan dari penerjunan mahasiswa KKN Tematik Unikal?
Disampaikan Ketua LPPM Unikal Dwi Agustina SPd MPd BI PhD menuturkan bahwa KKN ini merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat, mengimplementasikan ilmu yang sudah diperoleh mahasiswa di kampus dan di gunakan untuk membantu masyarakat. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari .
“Untuk KKN penempatan mahasiswa KKN di Kabupaten Pekalongan ada di dua titik, yaitu Kecamatan Sragi dan Bojong. Sedangkan di Kota Pekalongan 4 Kecamatan di tempati semua,” ungkap Agustin.
Baca Juga:Keseruan Bikin Mading, Warnai Pekan Literasi Nasional yang digelar SMPN 3 PekalonganSD Kradenan 01 Gelar Pelepasan 58 Peserta Didik
Selain itu, KKN Tematik yang mengangkat tema “lingkungan sehat, ekonomi kuat, masyarakat sejahtera” ini juga mengupayakan mahasiswa bisa menyusun program kerja yang tujuannya adalah membantu masyarakat dalam tiga hal seperti dalam tema.
“Jadi pemberdayaan masyarakat yang kita lakukan adalah dalam aspek lingkungan sehingga lingkungannya bisa lebih bersih lebih sehat, lalu penguatan ekonomi masyarakat dengan membantu masyarakat untuk membuat usaha-usahanya sehingga lebih kuat, mulai dari marketing, proses hingga perijinan akan kami dampingi. Lalu tema masyarakat sejahtera ini sebenarnya output lanjutan kalau ekonomi sudah kuat kami optimis bahwa masyarakat akan menjadi lebih sejahtera,” imbuhnya.
Dijelaskan lebih lanjut, KKN Tematik akan berlangsung satu bulan penuh mulai dari tanggal 20 Juni hingga 21 Juli 2023, yang mana pembukaan dan penerjunan KKN pertama kali dilaksanakan di Ruang Jlamprang Pemkot Pekalongan, Selasa (20/6/2023).
Ia berharap, KKN ini bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk benar-benar bisa terjun dengan dengan masyarakat, menjadi wadah bagi mahasiswa bisa untuk mengabdikan ilmunya dan membantu masyarakat memecahkan permasalahan yang ada.
“Jadi mereka bisa kerjasama dalam timnya lalu mereka juga saling berkolaborasi serta mahasiswa bisa sadar akan apa yang terjadi di masyarakat, jadi tidak hanya dari sisi memiliki nilai bobot kredit dalam mata kuliah saja tetapi juga mereka benar-benar bermanfaat bagi kehidupan nyata,” jelas Agustin.