Akui Sumber Emosi
Langkah selanjutnya dalam memvalidasi emosi adalah mengidentifikasi situasi atau isyarat yang memicu emosi tersebut. Tanyakan orang tersebut apa yang menyebabkan tanggapannya. Kamu mungkin berkata, “Apa yang membuatmu merasa seperti itu?” Ingatlah, bagaimanapun, bahwa orang yang kamu cintai mungkin tidak dapat mengomunikasikan hal ini dengan jelas atau memahami apa yang sedang terjadi. Dalam hal ini, nyatakan bahwa ada sesuatu yang membuat mereka kesal, kamu ingin tahu apa itu, tetapi kamu tidak bisa melakukannya tanpa pemahaman yang jelas tentang situasinya.
Validasi Emosi
Bayangkan orang tersebut mampu mengomunikasikan sumber kemarahannya. Dalam contoh ini, mereka marah karena kamu terlambat 15 menit pulang kerja. Bagimu, kemarahan mereka tampaknya tidak beralasan atau tidak proporsional dengan pelanggaran tersebut. Namun, kamu masih dapat memvalidasi perasaan mereka dengan mengomunikasikan bahwa kamu menerima apa yang mereka rasakan, bahkan jika kamu tidak mengikuti alasan mereka.
Kamu mungkin berkata, “Aku tahu kamu marah karena aku terlambat 15 menit untuk pulang. Bukan niatku untuk membuatmu marah; aku terjebak kemacetan. Tapi aku bisa melihat bahwa menungguku membuatmu kesal.” Kamu tidak perlu meminta maaf atas perilakumu jika kamu merasa tidak melakukan kesalahan. Kamu mungkin benar-benar meredakan situasi hanya dengan mengakui perasaan orang tersebut.
Berikut merupakan beberapa contoh pernyataan validasi.
Baca Juga:Cara Menyadari Privilege, Agar Tidak Keliru Memanfaatkannya7 Jenis Privilege Ini Kadang Tidak Disadari, Apakah Kamu Memilikinya?
- “Aku bisa mengerti bagaimana perasaanmu seperti itu.”
- “Itu pasti sangat sulit.”
- “Aku merasakan hal yang sama.”
- “Betapa frustrasinya!”
- “Aku yakin kamu frustrasi.”
- “Aku di sini Untukmu.”
Sedangkan di bawah ini merupakan pernyataan yang meng-invalidasi emosi orang lain.
- “Apa masalahnya?”
- “Kamu seharusnya merasa beruntung.”
- “Kamu terlalu sensitif.”
- “Jangan jadi pengecut seperti itu.”
- “Jika kamu tidak melakukan itu, itu tidak akan terjadi.”
- “Aku tidak ingin mendengarnya.”
Pertimbangan Khusus
Berikut adalah beberapa cara lain untuk memvalidasi emosio orang lain dan membantu orang merasa nyaman dan diterima saat berbagi emosi:
Pertimbangkan bahasa tubuhmu: Pertahankan postur tubuhmu terbuka dan nyaman. Beralih ke orang lain dan hindari isyarat tubuh yang mungkin menunjukkan penolakan, seperti menyilangkan tangan dan menghindari kontak mata.