Belajar dari Kebangkitan Jepang

Belajar dari Kebangkitan Jepang
Belajar dari Kebangkitan Jepang (Twitter/@schoters)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki menghancurkan Jepang. Belajar dari kebangkitan Jepang, agar kita bisa mengetahui rahasia kebangkitan Jepang. Menjadi hikmah bagi kehidupan bangsa Indonesia.

Kerja sama Pemerintah Jepang dan Indonesia (Twitter/@jokowi)

Sebelum perang dunia dua, jepang memiliki ambisi menjai kekuatan dunia, karena peristiwa pengeboman dua kota utama itu, menghancurkan ambisi itu.

Kekalahan ini, berdampak pada ekonomi dan kebangrutan dan sulit bangkit sebagaimana umumnya negara kalah perang. Namun menarik, hanya butuh 20 tahun, Jepang mampu untuk bangkit.

Baca Juga:Efektif! Cara Mengelola Emosi Saat MarahGa Sampai Sejuta! Ini 8 Rekomendasi Helm Bagus dan Terjangkau untuk Para Bikers Sejati

Identitas Jepang

Belajar dari Kebangkitan Jepang berasal dari kisah rakyat yang melegenda dan diceritakan turun terumun sebagai identitas Jepang.

Ann Wan Seng dalam buku Rahasia Bisnis Orang Jepang menceritakan kisah seorang samurai buta (Zatoichi). Meski tidak bisa melihat, zatoichi tidak pernah menyerah jadi seorang samurai.

Zaitoichi (Twitter/@flowherFR)

Dia mempelajari dengan gigih ilmu samurai dengan melatih pendegarannya. Dia menyadari kelemahan pada pendengaran namun membangun keunggulan dari pendengarannya.

Melatih dengan sunguh sungguh selama bertahun tahun. Dia berlatih sampai bisa mendengar suara paling lembut sekalipun.

Pedangnya yang tajam, pendengarannya jadi senjata mematikan. Hasil latihan bertahun tahun, menjadikan zatoichi menjadi samurai tak terkalahkan.

Kisah zaitoichi ini diceritakan sebagai nilai luhur dan identitas bangsa Jepang. Setiap anak jepang diajarkan untuk menyadari kelemahan.

Bahwa mereka rata rata bepostur pendek, tanah jepang yang tandus, sering terjadi bencana alam berupa gempa bumi, angina topan dan tsunami serta sumber daya terbatas.

Baca Juga:Mengambil Hikmah dari Kisah Nabi Ismail yang Rela untuk DikorbankanBelajar Keikhlasan dari Nabi Ibrahim

Dengan keterbatasan, mereka tidak boleh menyerah. Jepang harus bekerja keras melatih keunggulan baru yang tidak dimiliki bangsa lain.

Transformasi Jalan Hidup Samurai dengan Kerja Keras

Zaman Bakufu atau keshogunan, seorang samurai harus menunjukan keberanian dan kesetiaan dalam tugasnya. Termasuk tugas yang mengancam jiwa.

Seorang samurai yang gagal dalam menjalankan tugas akan merasa sangat malu dan kehormatan hilang. Maka untuk menebus rasa malu itu para samurai bersedia melakukan harakiri.

Harakiri (Twitter/@Bo3ta)

0 Komentar