Yuk, Kenal Lebih Dekat dengan Anthophobia, Ketika Orang Takut dengan Bunga

Anthophobia
Anthophobia. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Penyebab Anthophobia

Mengapa tepatnya anthophobia terjadi masih belum diketahui. Namun, penyebab fobia ini diduga merupakan kombinasi dari pengalaman negatif, faktor genetik dan lingkungan, serta kimiawi otak individu.

Seringkali pelakunya dikaitkan dengan pengalaman negatif sebelumnya dengan bunga. Misalnya, seseorang mungkin pernah melihat adegan menakutkan di film atau acara TV yang melibatkan bunga atau menyaksikan orang tua takut pada bunga. Pengalaman ini mungkin cukup untuk memicu perkembangan anthophobia di kemudian hari.

Jika seseorang mengalami peristiwa traumatis di mana ada bunga, seperti di pemakaman orang yang dicintai, mereka mungkin akan mengembangkan rasa takut terhadap bunga sebagai tanggapan.

Baca Juga:6 Cara Berpikir dengan Lebih Positif, Representasikan Kepribadian OptimistikApa Itu 3 Keterikatan Emosional dan Apakah Milikmu Sehat?

Selain itu, kecenderungan untuk mengembangkan fobia spesifik diketahui terjadi dalam keluarga, meskipun tidak jelas apakah ini disebabkan oleh genetika, perilaku yang dipelajari, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut.

Beberapa orang sama sekali tidak dapat melacak antifobia mereka ke peristiwa tertentu. Apa pun itu, mengidentifikasi penyebab pasti fobia tidak diperlukan untuk mengobatinya.

Treatment terhadap Anthophobia

Perawatan yang paling umum digunakan untuk fobia spesifik termasuk terapi pemaparan dan terapi perilaku kognitif (CBT), keduanya telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala dan/atau menghilangkan fobia sama sekali. Seringkali, pendekatan ini digunakan bersama-sama.

Dalam terapi pemaparan, seseorang yang mengatasi antifobia secara bertahap dan berulang kali terpapar pada sumber ketakutannya dalam lingkungan yang terkendali dan aman yang didukung oleh seorang terapis.

Misalnya, seseorang yang takut pada tulip akan diperlihatkan bunga dalam suasana yang terkendali, sambil mempraktikkan teknik pengurangan kecemasan. Intensitas dari pengalaman-pengalaman ini meningkat ketika orang tersebut mengembangkan keterampilan koping yang sehat. Terkadang, perawatan virtual reality (VR) juga digunakan.

Dalam CBT, perawatan melibatkan mempelajari cara-cara baru dalam memandang ketakutan dan teknik pengajaran untuk mengubah pola pikir untuk mengganggu dan mengubah pikiran fobia daripada diliputi olehnya.

Obat-obatan, seperti beta-blocker (untuk memblokir adrenalin) atau obat penenang (untuk mengurangi kecemasan), terkadang juga diresepkan untuk mengobati gejala panik akut.

0 Komentar