RADARPEKALONGAN.ID – Proses transformasi digital di Indonesia sepertinya belum berjalan sesuai yang diharapkan, utamanya dalam menopang ekonomi. BPSDMP Kominfo Yogyakarta bahkan menyebut Indonesia masih kekurangan 9 juta talenta digital hingga 20230.
Talenta digital sendiri secara sederhana bisa dipahami sebagai mereka yang dengan kemampuannya membantu proses transformasi digital di perusahaan/instansi publik. Karena itu, peran talenta digital ini amat dibutuhkan guna mendorong bertumbuhnya perekonomian.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika atau BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Dr Christiany Juditha, saat kegiatan pelatihan Digital Entepreneurship Academy (DEA) di Ruang Abdi Praja Kabupaten Kendal, Rabu (5/7/2023).
Baca Juga:Bupati Dico Minta ASN Kendal Tetap Berpikir Out of The Box Saat Apel Bersama Evaluasi Semester I 2023Hadiri Sholawat Bersama dalam Rangka HUT Kendal ke-418, Habib Lutfi Minta Tradisi Duduk Bersama Ulama-Umara Tetap Dirawat
Christiany mengatakan, Kementerian Kominfo menargetkan Indonesia mampu melahirkan 600.000 talenta digital di tahun 2023 ini. Keberadaan mereka amat penting dalam memberikan dorongan dan dampak pada dunia perekonomian. “Target ini sudah sejalan dengan apa yang menjadi perintah Presiden Jokowi, yakni akselerasi transformasi digital di Indonesia,” ungkapnya.
Namun demikian, upaya yang dilakukan Kementerian Kominfo dan termasuk BPSDMP Kominfo Yogyakarta disebut Christiany masih belum memadai atau mencukupi memenuhi kebutuhan. “Karena secara riil Indonesia membutuhkan setidaknya rerata 600 ribu talenta digital setiap tahunnya. Karena hingga saat ini, Indonesia setidaknya masih kekurangan 9 juta talenta digital hingga tahun 2023 mendatang,” terangnya.
Program Beasiswa DEA BPSDMP Kominfo Yogyakarta
Karena itu, BPSDMP Kominfo Yogyakarta juga terus berupaya mendorong percepatan transformasi digital untuk membantu perekonomian. Salah satunya melalui program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) yang terus diintensifkan pelaksanaannya oleh BPSDMP Kominfo Yogyakarta.
Untuk diketahui, DEA sendiri mepakan program beasiswa pelatihan yang ditujukan untuk masyarakat umum calon pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pelaku usaha UMKM yang ingin naik kelas dalam hal pemanfaatan teknologi digital untuk dapat meningkatkan usahanya.
“Pelatihan DEA bertujuan untuk mendorong peningkatan keterampilan digital mulai dari dasar hingga menengah bagi calon pelaku usaha UMKM dan pelaku usaha UMKM. Akademi ini menargetkan peserta dari masyarakat umum yang ingin memulai usaha, maupun pelaku UMKM,” jelas Christiany Juditha.