Membangun Pribadi yang Produktif dan Etos Kerja sebagai Bekal Kesuksesan Berkarir

Membangun Pribadi yang Produktif dan Etos Kerja sebagai Bekal Kesuksesan Berkarir
Membangun Pribadi yang Produktif dan Etos Kerja sebagai Bekal Kesuksesan Berkarir (Freepik)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Seorang yang sedang meniti karir perlu membangun pribadi yang produktif dan etos kerja sebagai bekal kesuksesan berkarir.

Karena kegagalan berkarir disebabkan karena kurangnya pengetahuan, kemampuan di bidang tersebut dan integritas seorang alam bidang karir tertentu.

Pengangguran salah satu bentuk dari kegagalan dalam berkarir. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2023 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,99 juta orang (5,86%).

Baca Juga:Ujian Kehidupan sebagai Sarana Evaluasi DiriKisah di Balik Lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata

Pengganguran salah satu contoh seorang yang tidak memiliki semangat untuk bekerja. Artinya menjadi orang yang tidak produktif.

Etos kerja sebagai bekal kesuksesan berkarir

Etos kerja tidak suka menunda (Freepik)

Etos kerja adalah semangat kerja atas keyakinan manfaat dari hasilnya yang dimiliki seseorang. Produktif dalam bekerja dan sebisa mungkin menghindari penundaan pekerjaan.

Dengan kata lain etos kerja merupakan oposisi dari sifat malas. Makanya etos kerja sebagai bekal kesuksesan berkarir itu kita akan terhindarkan dari sifat malas.

Salah satu ciri seseorang yang memiliki etos kerja adalah tidak menunda pekerjaan dan mampu mengelola waktu seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan.

Etos kerja sebagai bekal kesuksesan berkarir karena bagi seseorang yang memiliki etos kerja cenderung mampu mengoptimalkan waktu dan tidak menunda pekerjaannya.

Negara maju menerapkan etos kerja

Budaya etos kerja japan (freepik)

Jepang merupakan negara super power yang maju dan makmur. Bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa produktif di dunia.

Baca Juga:Masalah Remaja dan Cara MengatasinyaMenjadi Pribadi Pembelajar sebagai Bekal Menjalani Kehidupan

Mereka berhasil membangun negara dari sisa sisa reruntuhan dan kehancuran. Mereka terkenal dengan sikap rajin dan pekerja keras.

Jadi tidak heran, jika pekerja Jepang mampu bekerja dalam waktu yang panjang tanpa mengenal lelah, bosan dan putus asa.

Mereka mampu mencurahkan perhatian, jiwa dan komitmennya pada pekerjaan yang dilakukannya.

Karakter dan budaya etos kerja merupakan keberhasilan bangsa Jepang dalam bidang ekonomi, industry dan perdagangan.

Perlunya karakter dan budaya etos kerja juga diemban oleh bansa Indonesia demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.

Niscaya tidak ada pengangguran di Indonesia. Namun sayangnya, harapan tidak selaras dengan yang terjadi saat ini di Indoensia.

0 Komentar