Kenyataannya pemuda di Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu kerjanya untuk ngobrol, nongkrong dan bersenang senang serta enggan untuk bekerja lebih giat.
Padahal Etos kerja sebagai bekal kesuksesan berkarir itu sangat dibutuhkan.
Cara membangun pribadi yang produktif dan etos kerja
Strong karena etos kerja (Image by wayhomestudio)
Tanpa etos kerja, seorang akan sulit bersaing di dunia kerja. Karena keterbatasan akan pengalaman, kemampuan, pengetahuan dan integritas.
Baca Juga:Ujian Kehidupan sebagai Sarana Evaluasi DiriKisah di Balik Lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata
Begitupun sebaliknya, dengan etos kerja sebagai bekal kesuksesan bekarir seorang akan mampu membentuk diri menjadi cukup berkualitas dan bisa memiliki nilai daya saing dalam berkarir.
Sehingga minim pegangguran dan cukup mapan untuk bersaing di dunia karir.
1. Membentuk pandangan bahwa hidup adalah Ibadah
Kerja ada ibadah, sehingga hidup bukan hanya sekedar mencari uang semata. Namun hidup juga untuk beribadah kepada Tuhan.
Sehingga bukan hanya dunia nya mendapatkan berkah dan manfaat namun juga mendapatkan pahala untuk tabungan di akherat.
2. Memelihara kunci produktifitas yakni hati
Pikiran dan tenaga tidak akan tercurahkan dan tersalurkan dalam suatu bentuk amalan shaleh jika kondiri hati telah mati atau rusak.
Dengan menjadikan etos kerja sebagai bekal kesuksesa karir maka hati yang terpelihara dan terlindungi akan memancarkan energi pendorong untuk beramal lebih banyak dan lebih berkualitas.
3. Bergerak dari sekarang
Prinsip ini menunjukan suatu etos kerja yang tinggi dan semangat yang menggebu ngebu. Dengan bekerja, itulah kunci kebahagiaan.
Baca Juga:Masalah Remaja dan Cara MengatasinyaMenjadi Pribadi Pembelajar sebagai Bekal Menjalani Kehidupan
Namun demikian bekerja haruslah sesuai dengan minat dan passionnya sehingga ada kebermaknaan diri.
Etos kerja adalah salah satu kunci dari keberhasilan hidup. Etos kerja sebagai bekal kesuksesan bekarir seseorang.
Bagi seorang yang bekerja ataupun belajar sedang dalam rangka menuju kesuksesan karir.
Maka diperlukan etos kerja yang baik agar dalam pengetahuan, kemampuan dan integritas terpenuhi.
Sehingga tidak menjadi pengangguran yang menjadi tangungan keluarga.
Dampak dari pengangguran bukan hanya dalam berkarir saja namun juga merugikan dari segi ekonomi yang tidak ada pemasukan keuangan sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup.
Belum lagi aktualitasai cukup terhambat karena pengangguran.