Di daerah lain, Timpan juga disebut juga dengan nama Lemet atau Lamet, yang merupakan kue tradisional yang juga populer pada tatanan masyarakat Jawa dahulu.
Di daerah Aceh sendiri, kuliner khas ini biasanya sering dinikmati di sore hari dengan secangkir kopi Aceh yang memiliki aroma kuat.
Temuling
Kuliner khas Aceh Tamiang yang terakhir adalah Temuling.
Baca Juga:Tidak Hanya Lezat Tapi Juga Memiliki Sejuta Manfaat, Inilah 6 Manfaat Cokelat untuk Kesehatan Beserta Tips MengonsumsinyaCokelat Bisa Buat Awet Muda? Inilah 5 Manfaat Cokelat Bagi Tubuh yang Wajib Kamu Ketahui
Di Aceh, Temuling asli bisa dibilang menjadi salah satu kuliner khas Aceh Tamiang yang mulai langka dan sulit untuk ditemui. Mengapa demikian?
Bagi yang belum pernah melihat atau mendengar Temuling, kuliner khas Aceh Tamiang ini merupakan selai tradisional yang biasanya dikonsumsi sebagai pendamping ketupat mini ketan putih.
Masyarakat Aceh Tamiang sendiri biasanya mengonsumsi Temuling ini dengan memotong-motong ketupat mini. Baru kemudian menyiramkan Temuling untuk memperkaya rasa.
Dahulu, Temuling ini aslinya dibuat dari telur kura-kura Tuntong, yang merupakan salah satu jenis kura-kura endemik di Aceh Tamiang.
Masyarakat dahulu memanfaatkan telur kura-kura untuk dibuat sebagai Temuling agar teksturnya lebih kental dan kenyal.
Namun karena kura-kura Tunton semakin langka, dan menjadi salah satu satwa dilindungi, akhirnya masyarakat Aceh mengganti bahan utama tersebut dengan telur ayam
Nah, itulah yang menjadi alasan kuliner khas Aceh Tamiang yang asli ini sudah jarang ditemui dalam kehidupan masyarakat Aceh Tamiang. (ND)