Menghabiskan Waktu Sendiri Penting untuk Kesehatan Mentalmu, Ini Faktanya!

Menghabiskan waktu sendiri
Menghabiskan waktu sendiri. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Dalam sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, para peneliti menemukan bahwa isolasi sosial yang dirasakan (a.k.a. kesepian) menyebabkan peningkatan aktivitas di sirkuit saraf yang berkaitan dengan imajinasi. Ketika dibiarkan dengan kurangnya stimulasi sosial, otak meningkatkan jaringan kreatifnya untuk membantu mengisi kekosongan tersebut.

Lebih Banyak Energi Sosial

Menghabiskan waktu sendiri cenderung dipandang negatif. Namun, para peneliti telah menemukan bahwa orang yang hidup sendiri sebenarnya memiliki kehidupan sosial yang lebih kaya dan lebih banyak energi sosial daripada orang yang tinggal bersama orang lain.

Dalam bukunya “Going Solo”, sosiolog Eric Klineberg mencatat bahwa satu dari tujuh orang dewasa AS hidup sendiri. Klineberg menemukan bahwa tidak hanya orang dewasa ini tidak terlalu kesepian, banyak yang sebenarnya memiliki kehidupan sosial yang lebih kaya.

Baca Juga:Melacak Suasana Hati Biar Kamu Good Mood Setiap Hari, Ini 7 Tips-nya!7 Pilihan Jenis Mood Tracker: Pilih Pelacak Suasana Hati yang Paling Cocok Untukmu

Alasan Mengapa Menghabiskan Waktu Sendiri Tidak Selalu Mudah

Menghabiskan waktu sendirian dapat menjadi tantangan bagi sebagian orang karena berbagai alasan. Satu studi menemukan bahwa banyak orang lebih suka mengejutkan diri mereka sendiri daripada duduk sendirian dengan pikiran mereka sendiri.

Beberapa alasan mengapa orang mungkin mengalami kesulitan menyendiri meliputi:

Kurangnya pengalaman menghabiskan waktu sendirian: Beberapa orang mungkin tidak terbiasa sendirian seperti mereka terbiasa berada di sekitar orang lain. Ketiadaan rangsangan sosial yang tiba-tiba dapat membuat mereka merasa terpisah atau terputus.

Pikiran dan perasaan yang menyusahkan: Dalam kasus lain, menyendiri dan fokus ke dalam bisa jadi sulit atau bahkan menyakitkan. Orang mungkin menganggap introspeksi ini menyusahkan atau menemukan diri mereka terlibat dalam perenungan dan kekhawatiran.

Stigma sosial: Stigma tentang menghabiskan waktu sendirian juga dapat berperan dalam membentuk perasaan orang tentang kesendirian. Bagi mereka yang telah terpapar sikap negatif terhadap menyendiri atau yang melihatnya sebagai bentuk perilaku antisosial atau penolakan sosial, isolasi bisa tampak seperti bentuk hukuman yang menyakitkan.

Profesor pemasaran dan peneliti Rebecca Ratner dari University of Maryland menemukan bahwa orang sering menghindari melakukan hal-hal yang mereka sukai jika mereka harus melakukannya sendiri. atau film tunggal.

0 Komentar