JAKARTA, RADARPEKALONGAN.ID – Sebanyak 75 sekolah belajar siap kurikulum atau SiKur. Mereka berasal dari Sintang, Sekadau, Malang, dan Pacitan mengikuti Perayaan Belajar Siap Kurikulum (SiKur) pada Kamis (13/07/2023) secara daring.
Siap Kurikulum –SiKur— adalah sebuah program belajar yang digagas Kampus Pemimpin Merdeka (KPM) bersama dengan Komunitas Guru Belajar Nusantara.
Ketua Kampus Pemimpin Merdeka, Rizqy Rahmat Hani mengatakan, SiKur memiliki tujuan mempersiapkan guru dan kepala sekolah mengaplikasikan Kurikulum Merdeka. Pasalnya, masih banyak guru yang bingung bahkan miskonsepsi terhadap kurikulum yang baru ini.
Baca Juga:STOP Lengah ! Hindari Kendaraan Depan Rem Mendadak dengan 3 Tips Cari AmanMANTUL ! Manfaatkan Voucher Rp 250 Ribu untuk Konsumen Honda Bigbike Jateng Diklaim Hingga 31 Juli 2023
Sebanyak 75 sekolah belajar siap kurikulum. Rizqy Rahmat Hani, ketua Kampus Pemimpin Merdeka, mengisi salah satu sesi program belajar Siap Kurikulum. (foto: yayasan guru belajar)
“Miskonsepsi terjadi karena masih banyak orang yang beranggapan Kurikulum Merdeka sama dengan kurikulum yang sebelunya. Hanya berganti istilah. CP sama dengan KI, pendidikan karakter itu P5. Kita beranggapan ganti kurikulum itu adalah tujuan, akhirnya fokus kepada hal yang tidak esensial. Ganti administrasi namun tidak ganti paradigma,” katanya.
Dia menjelaskan, tujuan peralihan adalah proses perbaikan dalam pembelajaran. Ketika sekolah telah menerapkan Kurikulum Merdeka, maka perlu dipastikan telah melakukan perbaikan pembelajaran untuk murid.
“Bukannya berapa jumlah modul yang telah selesai, administrasinya mana saja yang telah selesai. Namun indikatornya adalah kompetensi dan karakter murid. Kita akan selalu cari cara untuk kepentingan murid. Mengerjakan asesmen awal, diferensiasi, feed back, dsb,” tutur Rizqy.
75 Sekolah Belajar Siap Kurikulum, Seluruh Peserta akan Jadi Penggerak Kurikulum
Rizqy berharap, seluruh peserta program Siap Kurikulum ke depannya akan menjadi penggerak Kurikulum Merdeka. Dengan kata lain, mereka dapat speak up pentingnya menggeser paradigma ketika menerapkan kurikulum itu. Di samping itu juga membantu menyebarkan nilai-nilai merdeka belajar secara tepat.
Sementara itu Yosafat Chang, peserta asal Sintang, hadir di sesi perayaan belajar dan berbagi praktik baik. Dia mengisahkan persiapannya menyambut tahun ajaran baru yang melibatkan orang tua murid. Kegiatannya tersebut baru terinspirasi sesudah mengikuti program SiKur selama satu setengah bulan terakhir ini.